Rico Jadi Korban Tewas, Anggun Sedih Merasa Bersalah Mengajak Rico ke Sarinah
Rencananya, Rico yang memboncengi Anggun akan memenuhi undangan interview salah satu perusahaan di kawasan Sarinah.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Niat Rico mengantarkan Anggun Kartikasari (24) melamar kerja di kawasan Sarinah, berakhir di Pos Polisi Sarinah, Kamis (14/1/2015) lalu.
Rico tewas ketika lima terduga teroris menyerang kawasan Sarinah melalui bom bunuh diri dan tembakan.
Rico merupakan sepupu Anggun. Anggun berasal dari Kendal, Jawa Tengah.
Sebelum tewas, Rico dan Anggun menggunakan motor Honda Supra.
Rencananya, Rico yang memboncengi Anggun akan memenuhi undangan interview salah satu perusahaan di kawasan Sarinah.
Namun, sebelum sampai di lokasi, Rico dan Anggun dicegat polisi saat tiba di daerah MH Thamrin.
Rico pun digelandang ke pos polisi karena diduga melanggar lalu lintas.
Wilayah Thamrin tidak diperkenankan untuk dilalui sepeda motor lantaran termasuk jalur protokol.
"Kan di situ (Thamrin) motor enggak boleh lewat. Jadi, (Rico) ditilang dan dibawa ke pos situ. Enggak lama (pos) meledak," kata paman Rico, Suparno di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (15/1/2016).
Saat Rico menuju pos polisi di Sarinah, Anggun memilih berdiri tidak jauh dari sekitar pos polisi. Namun, nahasnya, tidak berapa lama kemudian, ledakan terjadi di pos polisi Sarinah.
Anggun mengalami cedera parah usai ledakan. Ia selamat setelah ditolong pengendara Go-Jek.
Sementara Rico yang mengenakan sweater merah dan celana jins tewas.
Berikut wawancara Tribunnews.com, dengan Sigit Mulyana Putra (34), paman dari Riko Hermawan (21) dan Anggun Kartika Sari (25), di rumah orang tua Rico, Jalan Batu Ampar V no 85, RT 007/005, Condet, Jakarta Timur, Jumat (15/1/2016) malam.
Sigit: