Salim Said: Kapolda Terlalu Cepat Simpulkan Pelaku Bom Jaringan ISIS
kesimpulan Kapolda sifatnya spekulatif.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat militer, Salim Said mempertanyakan pernyataan Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian yang menyimpulkan pelaku teror bom dan penembakan di Jalan MH Thamrin berafiliasi dengan kelompok ISIS.
"Semua teoris terbunuh, dari mana Kapolda mengambil kesimpulan kalau itu ISIS," ujar Salim dalam diskusi yang diselenggarakan Smart FM bersama Populi Center di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Menurut Guru Besar di Universitas Pertahanan ini, kesimpulan Kapolda sifatnya spekulatif.
Sebab, data yang digunakan Kapolda bahwa pelaku merupakan residivis kasus yang sama.
"Bahwa yang ada potretnya, orang yang nembak itu, orang ISIS, bagaimana anda meyakininya, itu kan arsip. Bagaimana kalau ada sejumlah pemuda gila, yang terihlami gerakan teror di Paris dan melakukan gerakan itu. Ini bisa dipertanyakan," kata Salim.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian mengungkapkan pelaku teror bom dan penembakan di Sarinah merupakan kelompok yang berafiliasi dengan jaringan ISIS di Asia Tenggara.
"Jaringan pelaku yang berhubungan dengan kelompok ISIS di Raqa," ujar Tito saat menggelar jumpa pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Tito menjelaskan, motif dari penyerangan siang tadi karena adanya persaingan merebutkan kekuasaan untuk menguasai jaringan ISIS di Asia Tenggara.
"Jadi Bachrum Naim yang ingin dirikan Kathibah Nusantara di Indonesia. Dia mau jadi leader ISIS di Asia Tenggara. Ada upaya rivalitas, untuk menjadi pemimpin, di Filipina sudah mendeklare dan merek bersaing ingin menjadi leadership dan Bachrum Naim lancarkan serangan," kata Tito.