Sugito, Korban yang Sempat Dituduh Pelaku Teror Merupakan Kurir Daerah Menteng
Saya tidak tahu pasti sedang mengantar dokumen kemana, hanya saja setahu saya wilayah kerja dia di sekitaran Menteng, dan ketika dia berada di Thamrin
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian mengkoreksi jumlah pelaku aksi teror Thamrin, Jakarta menjadi empat orang.
Sebelumnya aparat menyebutkan jika jumlah pelaku penembakan dan pengeboman Kamis lalu adalah lima orang.
Polisi mengkoreksi nama Sugito yang sebelumnya dituding sebagai pelaku bersama empat orang lainnya yakni Muhammad Ali, Afif alias Sunakin, Dian Juni Kurniadi, dan Ahmad Muhazan.
Setelah melakukan observasi dan olah TKP, Sugito dinyatakan sebagai korban warga sipil.
Sugito merupakan pegawai perusahaan jasa kurir yang sedang berada dilokasi kejadian saat penembakan dan pengeboman terjadi.
Sugito merupakan karyawan PT Fajar Indah Cakra Cemerlang.
Perusahaan jasa kurir dokumen yang beralamat di Jalan Petojo Enclek XIV nomor 33 Jakarta Pusat.
Saat disambangi pada Minggu (17/1/2016), satpam di kantor tersebut membenarkan jika Sugito merupakan salah seorang karyawan diperusahaan tersebut.
Sugito merupakan satu dari ratusan kurir yang berkantor di sebuah rumah dua lantai dengan pagar besi setinggi satu setengah meter.
"Iya Sugito kerja di sini, kemarin juga Polda (Metro Jaya) sudah ke sini, menanyakan," ujar Satpam yang memperkenalkan diri dengan nama Kadir tersebut.
Berdasarkan sepengetahuannya, Sugito merupakan Kurir yang wilayah kerjanya di sekitaran Menteng, Thamrin, dan Kuningan.
Saat peristiwa terjadi, Sugito sedang mengantarkan dokumen di wilayah Thamrin.
"Saya tidak tahu pasti sedang mengantar dokumen kemana, hanya saja setahu saya wilayah kerja dia di sekitaran Menteng, dan ketika dia berada di Thamrin dia sedang bekerja" paparnya.
Kadir mengaku pernah melihat Sugito berada di kantornya.
Hanya saja ia tidak begitu kenal dengan korban yang kini dimakamkan di Karawang Jawa Barat tersebut.
Ia juga mengaku tidak tahu sudah berapa lama Sugito bekerja diperusahaannya.
Namun yang pasti menurutnya dari sisi penampilan tidak ada yang berbeda dari Sugito.
"Pernah melihat beberapa kali di sini, cuman saya tidak terlalu kenal," paparnya.
Kadir mengatakan sebagian pegawai di kantornya susah mengetahui kematian Sugito.
Namun, menurutnya pihak kantor belum mempublikasikan secara resmi kepada pegawainya.
"Belum ada, soalnya kepolisian baru menyatakan Sugito korban hari ini," katanya.
Kadir enggan menyalahkan pihak Kepolisian yang sempat memasukan nama Sugito sebagai salah seorang terduga pelaku.
Menurutnya polisi tidak akan sembarangan menuduh seseorang tanpa adanya bukti.
"Mungkin melihat tempat kejadian, polisi menjadi curiga dengan Sugito," ucapnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Mohammad Iqbal menjelaskan pihak kepolisian sempat menuding Sugito sebagi pelaku lantaran adanya saksi mata yang menyebutkan Sugito sempat berjalan berduaan bersama salah satu pelaku, Dian Juni Kurniadi (25).
Kesaksian tersebut ditambah pula nama Sugito masuk dalam daftar orang yang dicari kepolisian terkait jaringan terorisme.
Tubuh Dian sendiri ditemukan tergeletak d dekat Pos Polisi Sarinah.
Namun setelah dikrocek hasil DNA dan keterangan keluarga, disimpulkan jika Sugito adalah korban.
"Kami sudah kroscek ke semua elemen dan DNA orangtua pun sudah kami cocokkan, ternyata semuanya cocok," kata Iqbal.