Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jubir: Gafatar Sudah Membubarkan Diri Sejak 2015

Juru bicara eks anggota Gerakan Fajar Nusantara Wisnu Windhani angkat bicara tentang Gafatar yang kini dituduh atas hilangnya beberapa orang di DIY.

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Jubir: Gafatar Sudah Membubarkan Diri Sejak 2015
TRIBUN PONTIANAK/MADROSID
Warga Kabupaten Mempawah membakar pemukiman warga mantan Gafatar yang bermukim di Moton Panjang Dusun Pangsuma Desa Antibar Kecamatan Mempawah Timur, Selasa (19/1/2015). Sebelumnya warga lokal telah memberikan peringatan agar warga pendatang eks Gafatar untuk kembali ke daerahnya masing-masing dan tidak mendiami kawasan tersebut. TRIBUN PONTIANAK/MADROSID 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara eks anggota Gerakan Fajar Nusantara Wisnu Windhani angkat bicara tentang Gafatar yang kini dituduh atas hilangnya beberapa orang di DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Banten dan sejumlah daerah lain.

"Gafatar telah membubarkan diri pada bulan Agustus tahun 2015 lalu," tulis Wisnu Windhani dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (20/1/2015).

Menurut Wisnu Windhani, tuduhan hilangnya beberapa orang yang dikaitkan dengan Gafatar ini menimbulkan polemik baru bagi masyarakat yang seolah tidak menerima keberadaan eks anggota Gafatar di wilayah-wilayah Indonesia.

"Para mantan anggota GAFATAR kini ditolak dan diusir oleh masyarakat setempat. Mulai dari Kabupaten Mempawah, Kabupaten Ketapang, hingga Kabupaten Sintang," tegas Wisnu Windhani.

Wisnu menjelaskan, di Mempawah, massa membakar pemukiman milik eks anggota Gafatar di Desa Moton pada (19/1/2015).

Begitu juga dengan mobil yang digunakan oleh 10 orang mantan pengurus GAFATAR untuk memenuhi panggilan Bupati Kabupaten Mempawah (18/1/2015).

Massa membakar mobil tersebut di depan Kantor Bupati, tanpa mampu dikendalikan oleh pihak berwajib.

Berita Rekomendasi

"Sebanyak 1161 jiwa eks anggota GAFATAR yang bermukim di Kabupaten Mempawah diminta meninggalkan tempat tinggal mereka. Rencananya, mereka akan dipulangkan ke Semarang, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur hari ini (20/1/2015)," lanjut Wisnu.

Kejadian serupa juga terjadi di Desa Simbak Jaya, Binjau Hulu, Kabupaten Sintang, dan Desa Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

Total lebih dari 1600 mantan pengikut GAFATAR dievakuasi dan 'dipaksa’ kembali ke daerah asalnya.

“Kami menyesalkan peristiwa ini. Sebab mantan anggota GAFATAR berada di beberapa wilayah di Kalimantan Barat hanya untuk bertani,” klaim Wisnu Windhani, mantan anggota GAFATAR sekaligus juru bicara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas