Keluarga Kurang Komunikatif Jadi Kendala Polisi Identifikasi Jenazah Terduga Teroris
"Ada kendala dicontoh pembanding yang banyak sehingga tidak bisa serempak dan keluarga tidak datang langsung untuk memberikan data pada kepada petugas
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, mengaku mengalami kendala terkait data pembanding untuk melakukan uji DNA terhadap terduga teroris di Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016).
Kepala Labolatorium DNA Pusdokes Polri Kombes Pol Putut T Widodo menjelaskan kendala tersebut diantaranya banyak data pembanding yang harus dicocokan.
"Ada kendala dicontoh pembanding yang banyak sehingga tidak bisa serempak dan keluarga tidak datang langsung untuk memberikan data pada kepada petugas dan itu memakan waktu lama," kata Putut di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (20/1/2016).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk keluarga ada dua contoh lain yang diambil selain DNA.
Diantaranya properti seperti sikat gigi atau baju-baju korban dan itu masih mengandung DNA.
"Kesulitan utama yang dihadapi yakni di antemortem. Keluarga kurang komunikatif, mungkin masalah jarak atau tidak tahu ada pos antemortem," katanya.
Meskipun mengalami kendala Pusdokkes Polri berharap proses uji DNA bisa rampung secepatnya.
Selanjutnya hasil uji DNA bakal diserahkan ke Mabes Polri untuk segera diumumkan ke masyarakat.
Hingga hari ini, kamar jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati masih dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap.