Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres JK: Penjara Khusus Teroris Bakal Jadi Universitas Teroris

Wapres JK menilai penjara khusus pelaku teror tidak efektif dan justru akan membahayakan bila pelaku teror dikumpulkan di satu tempat.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Wapres JK: Penjara Khusus Teroris Bakal Jadi Universitas Teroris
Jessi Carina
Aksi solidaritas masih berlangsung di Jalan M.H Thamrin. Malam ini, giliran Kontras yang melaksanakan aksi tersebut, Sabtu (16/1/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagasan pembentukan penjara khusus pelaku teror mendapat reaksi berbeda dari sejumlah pihak, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pria yang akrab disapa JK itu menilai penjara khusus pelaku teror tidak efektif dan justru akan membahayakan bila pelaku teror dikumpulkan di satu tempat.

"Penjara khusus nanti jadi universitas teroris," jelas JK kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (19/1/2016).

Ia mencontohkan bagaimana penjara khusus narkoba justru meningkatkan jaringan skala besar para pengedar, kurir dan bandar kelak mereka bebas.

Penjara khusus pelaku teror sudah digunakan Pemerintah Amerika Serikat di Guantanamo yang terkenal ketat , namun nyatanya tidak cukup efektif meredam pemikiran radikal para pelaku.

"Nanti kayak Guantanamo, gagal juga," ujar JK.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, menilai gagasan tersebut bisa saja diterapkan bila proses deradikalisasi bisa berjalan baik.

"Tidak masalah kalau penjara itu. Tapi arahnya bagaimana melakukan, mengendalikan mereka, meluruskan pahamnya," ujar Ma'ruf.

Penjara khusus tahanan kasus terorisme dilontarkan Menteri Kordinator Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan, tujuannaya para pelaku tidak akan bisa menularkan ideologi mereka ke tahanan kasus lain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas