Tubuh Dwi Terpental Hingga Tak Sadarkan Diri Saat Bom Meledak di Thamrin
Jajaran Polsek Kebon Jeruk dan Polres Metro Jakarta Barat mengunjungi korban ledakan bom yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Polsek Kebon Jeruk dan Polres Metro Jakarta Barat mengunjungi korban ledakan bom yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) lalu.
Tak terasa seminggu sudah tragedi mengerikan itu berlalu.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Eka Baasith, menjenguk korban bernama Dwi Siti Rhomdoni di ruang VIP lantai 2 kamar 219 RS Medika Permata Hijau, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Kami menjenguk korban memberikan dukungan, agar korban tak mengalami trauma yang mendalam," ujar Eka Baasith kepada Warta Kota di Kebon Jeruk pada Kamis (21/1/2016).
Dwi keadaannya sampai saat ini berangsur membaik.
Kendati demikian ia tetap saja masih mengeluh rasa nyeri pada tubuhnya.
"Kalau malam hari badan meriang," ungkap Dwi dengan nada suara merintih sakit.
Perempuan yang menjadi korban tragedi berdarah tersebut menceritakan situasi yang menyeramkan di lokasi kejadian.
Dwi saat itu sedang meeting bersama rekan kerja kantornya di Starbucks.
"Tiba-tiba ada bunyi ledakan dan suara tembakan, saya langsung terpental," katanya.
Menurutnya tak hanya dia saja yang terpental, beberapa orang di area tempat kejadian perkara pun merasakan hal yang sama.
Telinganya berdengung dan pandangannya samar-samar.
"Habis itu saya enggak sadarkan diri, tiba-tiba sudah ada di rumah sakit," tutur Dwi.
Akibat peristiwa ini dirinya menderita retak tulang leher karena terpental.
Dwi pun terlihat tabah dan tegar dalam menjalani pemeriksaan medis. (Andika Panduwinata)