Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bandar Narkoba Kian Beringas, Polri Harus Maping Lokasi dan Perhitungkan Kekuatan Pasukan

Bahkan beberapa diantara mereka pun ada yang melengkapi diri dengan senjata api dan tidak segan menembak anggota dengan senjata

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Bandar Narkoba Kian Beringas, Polri Harus Maping Lokasi dan Perhitungkan Kekuatan Pasukan
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas Polisi tengah mengamankan lokasi penggerebekan bandar narkoba di Jalan Arjuna, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/20116). Warta Kota/angga bhagya nugraha 

‎Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan upaya penegakan hukum ‎terhadap kampung narkoba seperti di Berlan, Koja, Kampung Ambon, hingga Kampung Kubur, Medan, Sumatera Utara banyak mendapatkan perlawanan dari para gembong atau bandar narkoba dan pengikutnya.

Mereka tidak segan berteriak membuat heboh sehingga memancing keributan dan mendapatkan bantuan dari para pengikutnya hingga brutal berduel melawan polisi yang akan menindak.

Bahkan beberapa diantara mereka pun ada yang melengkapi diri dengan senjata api dan tidak segan menembak anggota dengan senjata itu agar bisnisnya haramnya bisa tetap berjalan.

Di awal tahun 2016 ini, beberapa anggota Polri ada yang tertembak, terluka dan mendapatkan perawatan di RS. Tidak hanya itu, ada pula anggota yang tewas lantaran mendapatkan perlawanan dari bandar narkoba.

Menyikapi hal ini, Komisioner Kompolnas, Edi Hasibuan sang‎at prihatin. Dia pun meminta Polri merubah beberapa SOP dalam penggerebekan narkoba.

"Apa yang terjadi belakangan ini di Berlan dan Koja harus jadi pelajaran berharga, perlu kehati-hatian dan strategi maping yang baik‎ sebelum melakukan penggerebekan," ucap Edi, Senin (25/1/2016).

BERITA TERKAIT

Edi melanjutkan adanya berbagai perlawanan dari bandar narkoba memang sesuatu yang tidak terduga sehingga sebelum melakukan penggerebekan harus diperhitungkan betul ancaman disana dan berbagai prediksi terburuk hingga antisipasinya.

"Jadi jangan lagi asal prediksi, hanya mau menangkap satu bandar lalu yang dikerahkan hanya tiga sampai empat polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas