Bandar Narkoba Kian Beringas, Polri Harus Maping Lokasi dan Perhitungkan Kekuatan Pasukan
Bahkan beberapa diantara mereka pun ada yang melengkapi diri dengan senjata api dan tidak segan menembak anggota dengan senjata
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan upaya penegakan hukum terhadap kampung narkoba seperti di Berlan, Koja, Kampung Ambon, hingga Kampung Kubur, Medan, Sumatera Utara banyak mendapatkan perlawanan dari para gembong atau bandar narkoba dan pengikutnya.
Mereka tidak segan berteriak membuat heboh sehingga memancing keributan dan mendapatkan bantuan dari para pengikutnya hingga brutal berduel melawan polisi yang akan menindak.
Bahkan beberapa diantara mereka pun ada yang melengkapi diri dengan senjata api dan tidak segan menembak anggota dengan senjata itu agar bisnisnya haramnya bisa tetap berjalan.
Di awal tahun 2016 ini, beberapa anggota Polri ada yang tertembak, terluka dan mendapatkan perawatan di RS. Tidak hanya itu, ada pula anggota yang tewas lantaran mendapatkan perlawanan dari bandar narkoba.
Menyikapi hal ini, Komisioner Kompolnas, Edi Hasibuan sangat prihatin. Dia pun meminta Polri merubah beberapa SOP dalam penggerebekan narkoba.
"Apa yang terjadi belakangan ini di Berlan dan Koja harus jadi pelajaran berharga, perlu kehati-hatian dan strategi maping yang baik sebelum melakukan penggerebekan," ucap Edi, Senin (25/1/2016).
Edi melanjutkan adanya berbagai perlawanan dari bandar narkoba memang sesuatu yang tidak terduga sehingga sebelum melakukan penggerebekan harus diperhitungkan betul ancaman disana dan berbagai prediksi terburuk hingga antisipasinya.
"Jadi jangan lagi asal prediksi, hanya mau menangkap satu bandar lalu yang dikerahkan hanya tiga sampai empat polisi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.