Dewan Pers Minta Masyarakat Awasi Pemberitaan di Media Massa
Salah satunya adalah menampilkan gambar jenazah korban
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pers meminta masyarakat ikut memantau pemberitaan di media massa menyusul banyaknya sejumlah kesalahan yang dilakukan sebagian media dalam memberitakan peristiwa teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Desember 2016 lalu.
Salah satunya adalah menampilkan gambar jenazah korban.
"Kalau dilakukan sekali, mungkin masih bisa dimanfaatkan. Tapi ini berulang-ulang," kata Wakil Ketua Bidang Pengaduan Dewan Pers, Yoseph Adi di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (24/1/2016).
Salah satu gambar jenazah korban yang banyak dipublikasikan tanpa diburamkan adalah gambar Rais Karna.
Karyawan Bank Bangkok itu tampak jelas tergeletak di tengah jalan.
Ia tertembak tepat di kepala, dan tewas di rumah sakit beberapa hari setelahnya.
Selain itu gambar jenazah juga tampak dengan jelas, saat kedua pelaku penembakan, Muhamad Ali dan Afif terpojok.
Tak jauh dari lokasi tempat keduanya terpojok, terdapat dua jenazah.
Momen tersebut terekam dengan jelas oleh sejumlah orang, dan rekaman- rekaman itu juga digunakan oleh televisi.
Media melakukan kesalahan tersebut di hari pertama.
Kesalahan itu dilakukan antara lain oleh media daring dan oleh televisi.
Pada hari kedua sebagian besar media yang melakukan kesalahan tersebut, mulai mengunggah gambar korban yang diburamkan.
"Foto-foto itu harusnya diedit. Jangan mengunggah tidak diedit," ujarnya.
Ia menyebut Dewan Pers sudah memberikan sanksi kepada para pelaku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.