Eks Pengikut Gafatar Bawa Ember, Gayung, hingga Pakaian ke Lokasi Pengungsian
Sementara barang lainnya yang ia miliki di Kalimantan ditinggalkan begitu saja.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah barang bawaan dibawa para eks anggota Gafatar saat tiba di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok menyusul kepulangannya dari Kalimantan, Rabu (27/1/2016).
Mulai dari pakaian, gayung hingga ember tampak dibawa para anggota organisasi yang dinilai sesat tersebut saat hendak menaiki bus yang akan membawanya ke Safe House di Cibubur, Jakarta Timur.
K, salah seorang eks anggota Gafatar yang berasal dari Depok mengatakan bahwa ia hanya membawa satu koper dan satu dus yang berisi pakaian.
Sementara barang lainnya yang ia miliki di Kalimantan ditinggalkan begitu saja.
"Ada banyak yang tidak kebawa, hewan ternak dan kendaraan," ujarnya di Dermaga.
Ia mengatakan tidak dapat membawa barang tersebut lantaran pemberitahuan evakuasi ke Pulau Jawa dilakukan secara mendadak. Ia diberitahu siang hari pada pekan lalu untuk pindah dari Rasau Jaya, Kubu Raya ke Pontianak, Kalimantan.
"Diberitahu untuk berkumpul di kantor kecamatan dan diberitahukan untuk mengemasi barang-barang," paparnya.
Ia meminta kepada pemerintah untuk menjaga barang-barang milik warga yang dipulangkan ke pulau Jawa. Pasalnya barang tersebut diperoleh dengan jerih payah dan kerja keras.
"Saya minta dijaga saja atau diganti, karena itu milik kami," pungkasnya.
Sementara itu Kasubag Humas kemensos, Arief Saptawijaya mengatakan akan melakukan pendataan barang apa saja ditinggalkan warga. Sementara kemensos akan memenuhi kebutuhan primer para anggota eks Gafatar yang dipulngkan.
"Akan kita assesment, jadi kebutuhan-kebutuhan apa, yang memang dibutuhkan sama mereka. Yang terpenting atau utama kita selamatkan dulu orangnya," paparnya.
712 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2016) pada pukul 11.15 Wib. Mereka diangkut menggunakan KRI Teluk Banten 516 dengan pengawalan TNI dan kemnterian sosial.
Mereka rencananya akan dibawa ke Safe house Cibubur, Jakarta timur sebelum dibina oleh Dinas Sosial setempat.