Tukang Bakso Ini Menyesal Gabung ISIS di Suriah
Menurut Junaidi, dirinya bisa berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS karena diajak dan dikoordinir oleh Abu Jandal pada 2013.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 11 terdakwa kasus terorisme terkait simpatisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menjalani sidang lanjutan pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Kamis (28/1/2016).
Salah seorang terdakwa, Ahmad Junaidi menyampaikan penyesalan berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Ia menyesal karena merasa tertipu dengan tugas dan bayaran yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan. "Menyesal," kata Junaidi.
Menurut Junaidi, dirinya bisa berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS karena diajak dan dikoordinir oleh Abu Jandal pada 2013.
Ia mengaku kesehariannya menjual bakso keliling dan guru mengaji di Malang. Pada suatu ketika, ia mengaku bertemu dengan Abu Jandal di masjid Malang usai ceramah tentang kejadian di Suriah.
Diberitakan, Abu Jandal Al Yemeni Al Indunusi alias Salim Mubarok Attamimi sendiri masih berada di Suriah. Dia disebut-sebut salah seorang tokoh perekrut anggota ISIS di Indonesia dan diduga berperan dalam serangan bom di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016 lalu.
Junaidi mengaku pada pertemuan kedua, Abu Jandal menyampaikan tentang adanya khilafah di Suriah yang melaksanakan misi kemanusian atas penindasan yang dilakukan rezim Bashar Al Asad terhadap kelompok Sunni.
Saat itu, Junaidi mengaku dijanjikan bayaran yang lebih besar dari pendapatannya sebagai penjual bakso yang hanya Rp2 juta sampai Rp2,5 juta per bulan. Bayaran itu untuk tugasnya menjadi guru mengaji ke orang-orang di Suriah yang belum bisa mengaji.
Akhirnya, pada Maret 2013, sebanyak 18 orang dipimpin oleh Abu Jandal ikut dalam pemberangkatan ke Suriah melalui Surabaya-Jakarta-Kualalumpur-Turki pada 21 Maret 2014.
Seluruh biaya keberangkatan ditanggung oleh Abu Jandal. Sementara urusan paspor ditangani oleh Helmi Aminudin.
Rombongan yang berangkat ke Suriah dipimpin oleh Abu Jandal itu di antaranya Helmi Aminudin, Abdul Hakim Munabari, Abdul Hakim, Muhammad Fachry alias Ustad Fachry alias Tuah Febriwansyah, dan Robby Risahputra.
Junaidi mengakui sebelum berangkat sempat menandatangani surat dari Abu Jandal tentang perjanjian bekerja.
Setiba di Suriah, rombongan 18 warga Indonesia dibagi oleh pimpinan setempat ke dalam tiga kelompok dengan tugas masing-masing di penapungan.
Kegiatan pertama mereka diajak latihan menembak dengan AK47 di Muaskar. Junaidi mengaku tidak tahu jika tempat tersebut merupakan lokasi penggemblengan dan pelatihan ISIS.
Junaidi membenarkan beberapa foto yang ditunjukkan oleh jaksa adalah dirinya. Foto-foto tersebut memperlihatkan dia tengah mengangkat senjata api AK47 di camp pelatihan. "Beli hp di sana, seharga 150 Dolar. Uangnya lupa dari mana. Tapi, sebelum bagi tugas dikasih uang 200 Dolar oleh orang sana," terangnya.