TRIBUNNEWS.COM, SOLO -  Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) kota Surakarta menyegel atau memutus aliran air rumah milik Joko Widodo (Jokowi) di Solo.

Rumah beralamat di Jalan Ahmad Yani No 331, tepatnya di depan pool Damri telah menunggak pembayaran tagihan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Joglosemar, rumah tersebut saat ini ditempati beberapa orang salah satunya bekas sopir Jokowi, Suliadi.

BACA: Ini Penampakan Rumah Jokowi di Solo

Suliadi merupakan sopir dinas Presiden Jokowi saat menjabat sebagai walikota Solo.

Saat dikonfirmasi, Suliadi mengaku belum mengetahui kalau PDAM telah memutus sementara aliran air di rumah yang ia tempati.

“Saya yang bertanggung jawab dengan rumah ini. Termasuk urusan seperti listrik dan air. Terkait penyegelan sementara, sesok akan saya selesaikan urusannya,” ujar Suliadi, Kamis (28/1).

Terpisah, Direktur Utama PDAM, Maryanto saat dikonfirmasi Joglosemar mengungkapkan, pada hari ini, menggelar operasi penertiban rutin dengan target pelanggan-pelanggan yang mengalami keterlambatan pembayaran dalam jumlah yang besar.

Sanksi terhadap pelanggan bandel itu adalah pemutusan sementara aliran air hingga pelanggan melunasi semua tagihannya.

Salah satunya rumah milik keluarga Presiden Jokowi.

Ia menyebutkan, rumah yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 331 itu telah menunggak rekening pembayaran lebih dari Rp 7.000.000.

Meski tidak menyampaikan secara detil lama tunggakan, Maryanto menyebut, penunggakan itu sekitar bulan Desember tahun 2013.

“Penyegelan itu telah sesuai prosedur. PDAM selalu memberikan peringatan sebelumnya. Bila tunggakan telah dilunasi aliran air bisa kembali dibuka,” terang Maryanto.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, data pelanggan yang ada di PDAM, rumah tersebut memang bukan nama Jokowi yang tercatat.

Melainkan nama salah satu keluarga Jokowi. Rumah tersebut merupakan tempat tinggal Jokowi sejak masih kecil.

Setelah menjadi pengusaha, Jokowi lantas membuat rumah di Kelurahan Sumber.

Sedangkan rumah yang lama saat ini ditempati oleh beberapa orang, termasuk bekas sopirnya, Suliadi.

Penulis: Satria Utama