Tukang Bakso Ini Menyesal Gabung ISIS: Cuma dapat Rp 600 Ribu
Ahmad Junaidi menyesal telah berangkat ke Suriah untuk bergabung bersama ISIS
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Junaidi menyesal telah berangkat ke Suriah untuk bergabung bersama ISIS. Ia merasa tertipu lantaran bayaran sebagai juru masak hanya Rp 600 ribu perbulan.
Padahal, janjinya Junaidi akan dijadikan guru ngaji dengan gaji yang lumayan besar, jauh di atas pendapatannya Rp 2,5 juta sebagai tukang bakso yang selama ini dilakoni di tanah air.
Penyesesalan tersebut disampaikan Junaidi saat diperiksa sebagai terdakwa dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat bersama 10 terdakwa yang juga sama-sama pernah bergabung ISIS di Suriah.
"Saya menyesal telah berangkat ke Suriah," ujar Junaidi di PN Jakarta Barat, Kamis (28/1).
Junaidi dan 10 orang terdakwa lainnya ditangkap tim Densus 88 Polri pada Maret 2015.
10 terdakwa lainnya yang menjalani persidangan di PN Jakbar adalah Muhammad Amin alias Abu Ahmad, Koswara alias Abu Hanifah, Tuah Febriwansyah Alias Muhammad Fachry, Helmi Muhammad Alamudi alias Abu Royan, Ridwan Sungkar alias Ewok.
Kemudian, Aprimul Henry alias Mulbin Arifin, Abdul Hakim alias Abu Imad, Muhammad Basri alias Abu Saif, Robby Rissa Putera alias Abus Wahab, dan Daeng Stanza alias Abu Ishaq.
Sebelum berangkat ke Suriah, Junaidi kesehariannya menjadi juragan bakso keliling di wilayah Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Selain itu, ia juga menjadi juru mengaji di Malang.
Suatu ketika, ia bertemu dengan Abu Jandal di Masjid di Malang usai ceramah tentang kejadian di Suriah.
Pertemuan kedua, Abu Jandal menyampaikan tentang adanya khilafah di Suriah yang melaksanakan misi kemanusian atas penindasan yang dilakukan rezim Bashar Al Asad terhadap kelompok Sunni.
Abu Jandal Al Yemeni Al Indunusi alias Salim Mubarok Attamimi saat ini masih berada di Suriah.
Ia disebut Polri sebagai salah seorang tokoh perekrut anggota ISIS di Indonesia dan diduga berperan dalam serangan bom di Jalan MH Thamrin Jakarta, 14 Januari lalu.
Setelah pertemuan di Masjid itu, Juanidi sering berkomunikasi dengan Abu Jandal.
Pada saat itu, Junaidi mengaku dijanjikan bayaran yang lebih besar dari pendapatannya sebagai penjual bakso yang hanya Rp2 juta - 2,5 juta per bulan.