Ketua DPR Berencana Bangun Lokasi Corat-coret untuk Aspirasi Masyarakat
Ketua DPR Ade Komaruddin meninjau Kompleks Parlemen, Minggu (31/1/2016) pagi.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Ade Komaruddin meninjau Kompleks Parlemen, Minggu (31/1/2016) pagi. Dengan mengenakan pakaian olahraga, Ade ditemani Sekjen DPR Winantuningtyastiti Swasanani serta Anggota DPR Muhammad Misbakhun.
Ade melihat taman di sekitar kompleks parlemen. Sambil berjalan ia memperhatikan rumput di taman-taman tersebut. "Kalau rumput-rumput yang tinggi, dipotongin," kata Ade sambil berjalan kaki.
Kemudian ia berjalan santai menuju taman jantung sehat dan taman Rusa. Sesekali, ia bertanya tentang kebersihan Kompleks Parlemen sambil melihat Rusa-Rusa yang dipelihara DPR.
"Sengaja saya ajak bu Sekjen dan Sekretariat untuk mengelilingi Kompleks Parlemen. Meliputi DPD dan MPR karena satu komplek. Nanti akan lakukan koordinasi dengan Ketua MPR dan DPD. Semoga Parlemen Indonesia bersih dan indah. Tidak usah megah tapi nyaman," ujarnya.
Langkah Ade berlanjut ke arah pagar DPR yang menghadap ke Jalan Gatot Subroto. Ade meminta petugas untuk merapihkan spanduk-spanduk yang terikat di pagar.
Politikus Golkar itu berencana membuatkan tempat khusus spanduk dan masyarakat yang akan menyalurkan aspirasinya. Dibanding, masyarakat tersebut mencorat-coret tembok parlemen.
Ade sempat berdiskusi dengan Sekjen DPR Win. "Nanti kalau ada spanduk atau corat-coret tembok, bilang sama pamdalnya, arahkan ke lokasi itu," kata Ade kepada Sekjen DPR.
"Jangan tembok bagus yang dicoret-coret," tambahnya.
Win pun mengangguk setuju. "Itu pos (pamdal) disana, nanti agak landai bisa dibentuk taman, pak," kata Win.
Ade mengatakan pihaknya tidak dapat membatasi rakyat untuk menyampaikan aspirasi. Oleh karenanya, ia akan mencari lokasi penyaluran aspirasi tersebut.
"Kita lagi cari tempat, jangan coret di tembok, itu kan duit rakyat. Ya kalau mau coret nanti ditempat yang disediakan. Disana kamu coret sepuasnya," kata Ade.
Ade menghendaki Kompleks Parlemen yang nyaman tanpa mengeluarkan anggaran yang besar. Ia juga memimpikan adanya perpustakaan terbesar di Asia Tenggara berada di Kompleks Parlemen. Hal itu, ia lihat seperti Amerika Serikat.
"Jadi jika ingin mendapatkan pengetahuan dari semua disiplin ilmu, ya datang ke DPR. Banyak anak SD sampai SMA studi tour kesini. Ya kalau ada library of congress terbesar di Asia Tenggara, semua buku ada, sangat bagus untuk kemajuan ilmu," kata Ade.