Ada Partai Baru Pasca-Munaslub Golkar? JK: Memangnya Gampang Bikin Partai Dewasa Ini?
JK yakin tak ada partai baru yang terbentuk oleh kubu kalah di Munaslub Golkar yang akan dihelat beberapa bulan ke depan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Transisi Partai Golkar sekaligus Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengaku yakin pasca-musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) partai Golkar yang akan digelar beberapa bulan lagi itu, pihak yang merasa kalah, tidak akan membentuk partai baru.
"Tidak lah, memangnya gampang bikin partai dewasa ini?" kata Jusuf Kalla kepada wartawan, di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Minggu (31/1/2016).
Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu, berharap semua pihak mau mendukung Munaslub, untuk kebaikan partai berlambang pohon beringin itu.
Ia berharap tidak ada yang meragukan atau pesimis terhadap perhelatan tersebut.
"Belum apa-apa sudah pesimistis saja, bagaimana caranya, harus optimistis lah," katanya.
Diberitakan, Partai Golkar akan menggelar Munaslub dalam beberapa bulan ke depan.
Perhelatan tersebut akan mengukuhkan rekonsiliasi antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Pada perhelatan tersebut, juga akan dipilih Ketua Umum baru.
Diketahui, sejumlah partai politik (Parpol) saat ini, dibentuk oleh mantan petinggi Partai Golkar yang kalah di musyawarah nasional (Munas).
Sebut saja Wiranto yang mendirikan Hanura, Prabowo Subianto yang kemudian mendirikan Partai Gerindra.
Terakhir adalah Partai NasDem. Partai itu didirikan oleh Surya Paloh. Bos Media Grup itu sempat berpartisipasi dalam pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, melawan Aburizal Bakire pada Munas Riau 2009 lalu. Surya Paloh akhirnya kalah.
Pada tahun 2011, ia kemudian mendirikan Partai NasDem, yang kini tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah. Saat ini Partai NasDem menjadi satu di antara partai yang paling banyak mendapat jatah kursi di pemerintahan.