Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kereta Cepat, Fahri Hamzah: Rini Soemarno Berpotensi Langgar Konstitusi

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Menteri BUMN Rini Soemarno berpotensi melanggar konstitusi

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Soal Kereta Cepat, Fahri Hamzah: Rini Soemarno Berpotensi Langgar Konstitusi
TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berbincang bersama Gubernur Jawa Barat berjalan pada acara peletakan batu pertama pembangunan proyek kereta cepat Bandung-Jakarta di Desa Mandalasar, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/1/2016). Proyek kereta cepat Bandung-Jakarta merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Tiongkok tersebut direncakanan selesai pada tahun 2018 dan diharapkan bisa beroprasi pada awal 2019. TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY 

 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Menteri BUMN Rini Soemarno berpotensi melanggar konstitusi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kalau kata Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) soal haluan negara, ya dia (Rini) melanggar haluan negara," kata Fahri di Jakarta, Minggu (31/1/2016).

Ia mengingatkan adanya kekeliruan memaknai pasal 33 UUD 1945 serta UU BUMN. Dimana terdapat makna penguasaan terhadap bumi dan air untuk kesejahteraan rakyat.

‎"BUMN ini menyebarkan kesejahteraan, bukan berbisnis, tugasnya menyebarkan kesejahteraan, itu tugas BUMN, bisnis itu salah satu saja metodenya, kadang-kadang menyalurkan subsidi atau CSR, itu tugas BUMN," kata Fahri.

Tetapi, kata Fahri, secara tiba-tiba Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan business to business (B to B) dalam proyek kereta cepat. Ia menegaskan tidak ada B to B kepada BUMN. "Itu mustahil," imbuhnya.

Politikus PKS itu ‎menilai PTPN digandeng dalam kerjasama pembangunan kereta cepat dengan perusahaan China agar mudah memiliki akses pada tanah negara. "Mana B to B nya, enggak bisa dihitung dengan rupiah, omong kosong. Asetnya punya kita semua. Kalau tanah rakyat pasti susah melakukan penggusuran. Ini mau enaknya saja. Ini kekeliruan Menteri BUMN," ujarnya.

‎Fahri juga mengatakan Jakarta-Bandung telah memiliki transportasi yang komplit. Mulai dari pesawat terbang, bus maupun kendaraan lainnya. Ia menyarankan proyek kereta cepat itu mengambil trayek Jakarta-Banyuwangi atau Banten-Banyuwangi.

BERITA REKOMENDASI

"Ada mobilitas dari ujung ke ujung, lalu masuk ke Sumatera. Baru ke Kalimantan. Ini menyebabkan kita harus menolak (Jakarta-Bandung). Presiden Jokowi harus menjelaskan ulang program infrastrukturnya," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas