Duta Besar Azerbaijan: Armenia Bohong Soal Toleransi Terhadap Muslim di Negaranya
Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia,Tamerlan Elmar Oglu Karayev mengatakan Armenia bohong besar jika negara tersebut menyatakan hidup dalam demokras
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia,Tamerlan Elmar Oglu Karayev mengatakan Armenia bohong besar jika negara tersebut menyatakan hidup dalam demokrasi dan toleransi.
Kata dia, kenyataannya ada warga Armenia yang tidak betah tinggal di negara tersebut dan memilih mengungsi di Azerbaijan.
"Armenia bohong soal toleransi terhadap muslim di negaranya. Faktanya, kami punya 1 juta pengungsi muslim di negara kami," kata Karayev saat berdiskusi dengan Ketua MPR, Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Karayev menuturkan, Armenia tidak mengizinkan warga muslim tinggal di negara itu.
Dikatakan Karayev, media Armenia juga memberitakan propaganda mengenai demokrasi dan toleransi.
"Bagaimana bisa menyeebut negara demokrasi kalau merreka tidak mengizinkan muslim. Warga mereka sendiri juga enggan tinggal di negaranya," ujarnya.
Menurut Karayev, Armenia merupakan negara yang rasis.
Hal itu terlihat dari warga negara mereka boleh tinggal di negara manapun, sementara mereka tidak mengizinkan warga bangsa lain tinggal di negaranya.
Bahkan menurutnya, Amerika Serikat sudah sejak 20 tahun lalu menyerukan agar Armenia menghentikan tindakan rasisnya tersebut.
Namun, tindakan represif pemerintah Armenia tetap berjalan, meskipun PBB ikut mengeluarkan resolusi untuk mengecam tindakan militer mereka.
"Militer kami dapat saja melawannya, kami jauh lebih kuat, tapi tidak ada yang menginzinkannya. Semua orang tahu kondisi di Palestina, tapi tidak tahu kondisi di Armenia. Dunia harus tahu wajah sesungguhnya Armenia," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.