Cak Imin: Jadi Ketumnya Pak Agung Laksono Saja, Siapa Suruh Pak Ical Tak Datang
Ada hal menarik ketika Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar menyapa Agung Laksono yang hadir dalam Musyawarah Kerja Nasional
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada hal menarik ketika Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar menyapa Agung Laksono yang hadir dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB.
Pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut menyebut Agung Laksono sebagai Ketua Umum Partai Golkar karena Aburizal Bakrie tak hadir meskipun sudah diundang.
"Karena Pak Ical enggak ada, jadi ketumnya Pak Agung Laksono saja. Siapa suruh pak Ical enggak datang. Salah dia sendiri enggak saya sebut jadi ketum," kata Cak Imin di JCC, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Selain kehadiran Agung Laksono, hal menarik lainnya juga diperlihatkan Cak Imin kepada Ketum PPP versi Muktamar Surabaya, Rommahurmuziy yang juga bertemu dengan Ketum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz.
"Kepada sahabat saya, Rommy. Katanya mau jadi sekjen ya, Rom? Jangan cepat-cepat deklarasi jadi sekjen. Jadi ketum saja dulu," kata Cak Imin dengan nada bercanda seraya disambut tawa peserta Mukernas.
Kehadiran Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo juga menjadi perhatian bagi kader PKB.
Pasalnya, Cak Imin menjelaskan betapa kader PKB yang menjadi anggota DPRD menjadi susah karena keterbatasan kewenangan dan dana.
"Terimakasih kepada Pak Tjahjo. Bapak ini memberikan sinar terang kepada para anggota DPRD karena mereka ongkos saja sekarang cekak tapi dibilang banyak duit," katanya.
"Lihatlah pak Tjahjo betapa kasihan mereka dengan keadaan saat ini," tambah Cak Imin.
Dalam pembukaannya, Cak Imin mengajak seluruh warga Nahdiyin dan masyarakat Indonesia untuk bahu membahu dan bersama-sama merapatkan barisan demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik di tengah persaingan global.
"Mari semua masyarakat untuk menggaungkan semangat Holopis Kuntul Baris agar tidak terpecah belah dan yakin serta mampu untuk menyelesaikan masalah dalam persaingan global," ungkapnya.