Jokowi: Pers Nasional Bisa Bangun Kepercayaan Dunia Luar
Presiden Jokowi berkesempatan menyentil media di Hari Pers Nasional (HPN) yang dihelat di Mandalika
Editor: Toni Bramantoro
Bahkan menurut Presiden, ada berita yang lebih seram, 'Indonesia Akan Bangkrut, Hancur. Rupiah Akan Tembus Rp 15.000, Jokowi-JK Akan Ambyar.'
"Kalau judul seperti ini diteruskan di era kompetisi seperti ini, yang muncul adalah pesimisme, sebuah etos kerja yang tidak terbangun dengan baik. Yang muncul adalah hal-hal yang tidak produktif, bukan produktivitas," tutur Presiden dihadapan insan pers itu.
Di era persaingan antar negara ini yang dibutuhkan di dalam negeri adalah membangun kepercayaan. Presiden menggarisbawahi bahwa tanpa kepercayaan jangan berharap akan terjadi aliran arus uang, investasi dan modal yang masuk.
"Kepercayaan itu yang bisa bangun adalah media, pers. Persepsi muncul, imej muncul karena berita-berita," ujar Presiden.
Menpar Arief Yahya sering menyebut "Indonesia Incorporated", untuk kepentingan bangsa, demi kejayaan negeri, semua unsur harus bersatu.
Karena "musuh" atau rival kita itu bukan kita sendiri, tetapi bangsa-bangsa lain. Arief juga menempatkan media sebagai satu unsur yang sama pentingnya dengan empat unsur lain dalam Pentahelix. "Academition, Business, Goverment, Community, dan Media," tambah Arief Yahya.
Etika Jurnalisme
Di sisi lain, Presiden menyadari bahwa karena didesak oleh kecepatan terutama media-media online ingin segera memuat berita terbaru, tapi seringkali melupakan kode etik jurnalisme dan etika pemberitaan.
"Beritanya jadi tidak akurat, tidak berimbang, campur aduk antara fakta dan opini, " tutur Presiden.
Bahkan terkadang, kata Presiden, berita-berita yang tidak mempertimbangkan etika jurnalisme dapat menjadi berita yang tidak berimbang dan tidak jarang dapat menghakimi seseorang.
"Menurut saya ini berbahaya sekali," tandas Presiden.
Di akhir sambutannya, Presiden berharap pers dapat menjadi pilar keempat demokrasi dengan menghadirkan informasi yang lebih jujur, akurat dan obyektif.
"Selalu memberi tempat suara bagi masyarakat," kata Presiden.
Karakter Building