Selama 2015, Dompet Dhuafa Salurkan Manfaatkan ke 1 Juta Orang
Sebanyak 91,37 persen dari total jumlah penerima tersebut tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA—Slama 2015, lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa (Dompet Dhuafa Filantropi) telah menyalurkan manfaat kepada 1 juta jiwa di seluruh Indonesia dan luar negeri. Sebanyak 91,37 persen dari total jumlah penerima tersebut tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Sisanya tersebar di 17 negara.
“Detailnya, Dompet Dhuafa telah memberikan manfaat program kepada 1.079.759 orang. Program Dompet Dhuafa sendiri terdiri dari bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, dan Pengembangan Sosial,” kata Presiden Direktur Dompet Dhuafa Filantropi, Ahmad Juwaini di Acara Dompet Dhuafa Public Expose 2016 di Wisma Antara Jakarta, Rabu (10/2).
Ahmad juga memaparkan hasil riset keberhasilan pengurangan kemiskinan para penerima manfaat program.
Riset yang dilakukan lembaga Social Investment Indonesia (SII) dan Divisi Penelitian dan Pengembagan Dompet Dhuafa ini mengungkap, dari 100 persen jumlah penerima manfaat miskin pada tahun 2012, mampu terkurangi 44 persen pada tahun 2015.
“Riset ini dilakukan terhadap 420 responden penerima manfaat program ekonomi Dompet Dhuafa di 5 daerah. Dari jumlah responden tersebut, sebanyak 78 persen berstatus miskin dan 16 persen berstatus rawan miskin,” ujar Ahmad.
Ahmad juga menuturkan, semua capaian Dompet Dhuafa tersebut tidak bisa terlepas dari dukungan seluruh stake holder, terutama donatur.
Sebagai sebuah lembaga amil zakat yang bermodal kepercayaan publik, Dompet Dhuafa tergolong memiliki penghimpunan dana umat terbesar saat ini.
Di 2015 lalu, Dompet Dhuafa berhasil menghimpun dana umat sebesar Rp 263,68 miliar. Zakat masih menjadi sumber pendanaan tertinggi, selain infak, sedekah, dan wakaf, dengan presentasi 54,73 persen.
Untuk penyaluran di 2015, Dompet Dhuafa mendayagunakan dana umat sebesar Rp 195,48 miliar. “Alokasinya, sebanyak Rp 148, 49 miliar untuk program, Rp 28,34 miliar untuk operasional, dan Rp 18,65 miliar untuk sosialisasi dan fundraising,” terang Ahmad yang juga Sekretaris Jenderal Forum Zakat Dunia (WZF).
Social Enterpirse
Yayasan yang menaungi Dompet Dhuafa Filantropi, Yayasan Dompet Dhuafa Republika juga mendirikan sebuah perseroan terbatas dengan brand Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE).
Presiden Direktur DDSE, Ismail A. Said, mengatakan badan usaha ini dibentuk lantaran melihat perkembangan keberlanjutan layanan serta kerjasama dengan banyak pihak termasuk kalangan korporasi yang kian meningkat.
Sejak bergulir pada 2013 lalu, Ismail mengaku pertumbuhan bisnis dari beberapa unit usaha yang berada di bawah payung DDSE semakin menguat dan menggembirakan.
Penguatan pertumbuhan itu diklaim telah mampu menempatkan DDSE sebagai fasilitator terwujudnya segitiga emas sinergi yakni mitra korporasi, pemerintah dan masyarakat.
“Kami percaya segitiga emas sinergi ini tetap berjalan berdampingan dan bekerja secara harmonis satu sama lain,” ungkap Ismail.
DD bersinergi dengan sejumlah kalangan dan sejumlah perusahaan lainnya baik skala nasional maupun internasional dalam berbagai kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat.
Unit-unit bisnis yang berada di bawah naungan DDSE terdiri dari Jasa Layanan Corporate Social Responsibility (CSR), DD Travel, DD Medika, DD Konstruksi, DD Niaga, dan Wasila Nusantara.
Ismail memaparkan, saat ini modal mendirikan DDSE sepenuhnya berasal dari Dompet Dhuafa Filantropi. Namun, apabila setiap unit bisnis dapat berkembang dengan baik maka saham akan dijual kepada masyarakat karena pada dasarnya DDSE diperuntukkan bagi masyarakat.