Menko PMK: Saatnya Sekolah Tanpa Susah Payah Melewati Jembatan Gantung
Menko PMK menjelaskan 10 jembatan gantung yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dari dana APBN 2015.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mendukung anak sekolah dalam mengejar pendidikan. Sehingga saatnya anak didik berangkat ke sekolah tanpa harus melewati jembatan dengan susah payah. Untuk itu, pembangunan 10 jembatan gantung di Kabupaten Lebak merupakan wujud nyata dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rakyat atas sarana dan prasarana.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat meresmikan 10 jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (17/2/2016).
Peresmian dihadiri Menteri PU Basuki Hadimuljono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Rizal Djalil, Gubernur Banten, Rano Karno dan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.
"Dengan 10 jembatan ini sebagai wujud nyata pemerintah memenuhi harapan masyarakat untuk meraih pendidikan," ucapnya.
"Anak-anak yang mau sekolah harus melewati jembatan gantung dengan susah. Jembatan Indiana Jones kata Bu Bupati Lebak tadi," Puan menambahkan.
Untuk itu, Menko PMK mengharapkan anak-anak sekolah di Lebak jangan sampai tidak memanfaatkan jembatan tersebut dengan sebaiknya.
"Dengan jembatan ini ada akses luas. Pergi ke sekolah tanpa susah dulu untuk sampai ke sekolah. Jadi manfaatkan jembatan ini dengan sebaiknya. Saya titip Bu Bupati dan Pak Gubernur menjaga dan merawat 10 jembatan ini sehingga bermanfaat untuk masyarakat Lebak dan Banten. Dengan adanya jembatan ini diharapkan pendidikan bisa diperoleh tanpa melewati sungai atau kali di Lebak," ucap Puan.
“Diharapkan aktivitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi, pendidikan, kekeluargaan, dan kegiatan sosial budaya lainnya akan berjalan dengan baik," tambah Puan.
Menko PMK menjelaskan 10 jembatan gantung yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dari dana APBN 2015.
Puan mengatakan pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini sedang terus ditingkatkan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembangunan infrastruktur selain dikerjakan oleh Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Kabupaten, ada juga pembangunan infrastruktur yang dapat dikerjakan oleh Pemerintah Desa.
"Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla telah mengalokasikan anggaran untuk Pembangunan Desa melalui Dana Desa. Alokasi anggaran Dana Desa dari tahun ke tahun akan terus meningkat. Pada tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp 20,1 Triliyun Pada tahun 2016, alokasi anggaran Dana Desa meningkat menjadi Rp 47 Triliyun," jelas Puan. Menko PMK mengatakan Dana Desa bertujuan mempercepat pembangunan di desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Puan mengatakan Pemerintah Pusat tentunya ingin membangun jembatan serupa di berbagai wilayah. Pemerintah pusat berharap bisa bergotong royong dengan pemerintah daerah dalam membangun berbagai fasilitas untuk masyarakat.
Gubernur Banten Rano Karno mengapresiasi pembangunan jembatan gantung di wilayah Lebak. Dia mengatakan sebenarnya wilayahnya membutuhkan lebih dari ratusan jembatan gantung. Namun, dia menyadari memang perlu kerjasama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam merealisasikan hal tersebut di masa mendatang.
"Pemda Banten mengucapkan terimakasih atas adanya 10 jembatan baru ini. Jembatan ini akan menjadi pengubung antardesa di Lebak, dan dengan desa yang ada di wilayah Serang. Akan ada pengembangan dengan adanya jembatan ini. Semoga ekonomi juga semakin berkembang cepat," ucap Rano.