Anggaran TNI Dinaikkan, 3 Pos Ini Harus Jadi Perhatian
PDI Perjuangan sudah lama menyampaikan gagasan kenaikan anggaran TNI ini.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris menyambut baik rencana pemerintah menaikkan anggaran untuk TNI.
"Postur anggaran TNI saat ini meskipun sudah ada peningkatan, memang dirasa masih belum menutup semua pembiayaan pos-pos strategis," ucap Charles kepada Tribun, Rabu (24/2/2016).
PDI Perjuangan, imbuhnya, sudah lama menyampaikan gagasan kenaikan anggaran TNI ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyatakan budget atau anggaran TNI ke depan diharapkan rata-rata di atas 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Bila pertumbuhannya seperti diharapkan di atas 6%, maka pada 2019 anggaran buat TNI bisa sekitar Rp200-250 triliun.
Charles berharap pembiayaan di tiga matra di TNI harus proporsional dan memiliki prioritas. Prestasi TNI di kancah internasional pasti akan lebih meningkat dengan dukungan anggaran yang memadai.
Kata Charles, ada 3 pos yang harus menjadi keberpihakan anggaran di tubuh TNI. Yang pertama tentu soal pembelian alutsista yang modern dan canggih.
"Ini harus disesuaikan dengan fokus maritim yang menjadi semangat penerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Kedua tentu soal kesejahteraan prajurit. Yakni menyangkut kenaikan gaji dan tunjangan prajurit serta rumah bagi prajurit.
Ketiga menyangkut aspek pertahanan di daerah perbatasan.
Akan Dinaikkan
Presiden Jokowi menyadari bahwa untuk membangun TNI yang profesional dan disegani harus mampu memenuhi alutsista (alat utama sistem persenjataan) bagi tiga matra secara terpadu.
Presiden memberikan sedikit gambaran, bahwa anggaran TNI sekarang ini atau sebelumnya kurang lebih 0,89% dari PDB (product domestic bruto) yang sebelumnya lagi kurang lebih 0,78% dari PDB dan sekarang paling tidak 1,1% dari PDB kita.
“Ke depan kalau pertumbuhan ekonomi bisa naik paling tidak di atas 6, akan muncul angka 1,5 % dari PDB dan ini sebuah angka yang besar. Perhitungan saya tadi kurang lebih bisa mencapai Rp250 triliun,” kata Presiden Jokowi dalam pengantarnya pada rapat masalah penguatan TNI, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/2/2016).an kekuatan kita seperti apa, ini mungkin yang kita inginkan ke depan,” tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.