Jokowi Akhirnya Bersuara soal Menteri Gaduh
Jokowi ingin menterinya tetap fokus mengerjarkan apa yang menjadi tugas masing-masing.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan kepada para menterinya agar tidak lagi pusing berdebat apalagi membuat gaduh di luar.
Jokowi ingin menterinya tetap fokus mengerjarkan apa yang menjadi tugas masing-masing.
"Para menteri harus fokus pada kerja. Bekerja, pelayanan kerja nyata untuk masyarakat," ujar Presiden usai memantau persiapan KTT Luar Biasa OKI di Jakarta Convention Center, Senayan, Jumat (4/3/2016).
Presiden juga mengingatkan agar para menteri tidak memperdebatkan sebuah kebijakan atau proyek yang belum diputuskan olehnya.
Seperti halnya pembangunan kilang gas Blok Masela.
Presiden mengatakan pihaknya masih melakukan kajian, termasuk menampung semua masukan dari masyarakat.
"Kalau hal yang kecil pasti langsung saya putuskan. Tapi untuk hal yang menyangkut jangka panjang itu saya mesti betul-betul mendapatkan masukan, input yang benar sehingga keputusannya nanti yang benar dan jernih untuk negara," kata Presiden.
Ketika ditanya apakah perlu sampai memanggil menteri yang silang pendapat, Presiden enggan menjawabnya.
"Ya sudah itu cukup," ucap Presiden.
Ini pertama kalinya Jokowi menanggapi menterinya yang kerap bikin gaduh di luar.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Johan Budi mengungkap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) prihatin terhadap beberapa peristiwa belakangan ini.
Yang dimaksudkannya adalah, seolah antarmenteri, sudah saling menyerang di ranah publik. Hal ini dikatakan Johan di kompleks Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2016).
"Baik melalui media sosial maupun secara terbuka disharing di publik. Tentu, presiden tidak happy dengn situasi seperti itu. Kembali beliau menegaskan, tolong ini dihentikan kepada para menteri," ungkap Johan.
Presiden, lanjut Johan Budi, kemudian mengingatkan menteri adalah pembantu Presiden dalam melaksanakan kebijakan. Jadi, lanjutnya, apa yang belum disampaikan oleh Presiden jangan didahului oleh pernyataan-pernyataan yang seolah mengatasnamakan presiden. "Itu yang menjadi perhatian," tegas Johan.
Hal lainnya adalah, Presiden Jokowi marah, dan situasi yang terjadi belakang ini terlihat semakin meruncing bahkan sampai perseteruan antar menteri yang menyerang bersifat peribadi.
"Itu, jadi kembali ditegaskan Presiden cukup dan hentikan itu oleh siapapun pembantunya. Presiden unhappy karena sudah pernah disampaikan bahwa jangan gaduh dan berkali-kali disampaikan kalau berdebat itu dalam rapat," Johan mengingatkan.