Senior Golkar Berharap Semangat Munas Jangan Sampai Redup
Agun meminta semangat untuk melaksanakan Munas jangan menjadi redup kembali dan memunculkan keraguan di daerah.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Senior Golkar Agun Gunandjar Sudarsa meminta semua pihak mengedepan persatuan menekan segala potensi perpecahan kembali, utamanya mau menang sendiri.
"Walaupun sangat teknis soal kepanitiaan dan kepesertaan, tapi itulah sesungguhnya kunci dari persoalan pelaksanaan Munas ini. Semangat rekonsiliatif, berkeadilan harus dikedepankan oleh para elite DPP Golkar," kata Agun melalui pesan singkat, Minggu (6/3/2016).
Ia mengingatkan silang pendapat di media secara terbuka harus sudah segera dihentikan. Sebagai gantinya adalah duduk bersama untuk membicarakan persiapan munas. Pembahasan Munas dapat dibicarakan dalam forum silaturahmi dan diputuskan melalui rapat pleno DPP Golkar.
Agun mengatakan tantangan menghadapi pilkada serentak 2017, 2018 dan Pileg serta Pilpres 2019, sudah semakin mendesak untuk dipersiapkan secara baik dan benar. anggota Komisi I DPR menegaskan waktu sungguh sangat berarti sehingga semua pihak tidak menyia-nyiakan momentum Munas yang sudah disepakati untuk menjadikan Golkar kembali solid, kuat dan bersatu.
"Hanya dengan cara ini diyakini Golkar akan bangkit kembali, marilah kita saling menghargai dan menghormati hak-hak semua kader golkar, dimana masa masa sulit telah berhasil kita lampaui dengan kesediaan Pak ARB (Aburizal Bakrie) dan AL (Agung Laksono) untuk penyelenggaraan Munas/Munaslub," ungkapnya.
Keduanya, kata Agun, mendorong regenerasi, melalui forum musyawarah yang jujur, terbuka dan terukur tanpa tekanan, paksaan, money politic, bahkan menjamin demokratis sesuai AD/ART, yang juga akan melibatkan KPK dan Polri. Ia menilai hal tersebut merupakan kesempatan yang baik.
Untuk itu, ia meminta semangat untuk melaksanakan Munas jangan menjadi redup kembali dan memunculkan keraguan di daerah.
"Kasihan para kader-kader di daerah, mereka harus maju jadi kandidat dengan gunakan bendera partai lain seperti di Pilkada 2015 kemarin di daerah mereka sudah ditarik-tarik dan dilirik untuk pilkada 2017, dan Golkar akan alami yang sama apabila tidak segera konsolidasi melalui Munas/Munaslub persatuan ini," jelasnya.