Joko Bilang Isu Penyerbuan Kantor PPP Dihembuskan Oknum Tertentu untuk Preteli Uang Djan Faridz
Ia mencontohkan peristiwa ancaman penyerbuan yang dilakukan Kubu Djan Faridz juga telah berulang.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy membantah akan melakukan penyerbuan pengambilalihan kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
"Itu Justru gembar gembor pihak sana (Djan Faridz), agar pihak Romi dibilang melakukan tindakan anarkis," kata Ketua DPP PPP Joko Purwanto ketika dikonfirmasi, Senin (7/3/2016).
Ia mencontohkan peristiwa ancaman penyerbuan yang dilakukan Kubu Djan Faridz juga telah berulang.
Pada saat rapat islah di Asramah Haji Pondok Gede, Joko mengatakan kubu Djan melakukan ancaman ingin menyerbu lokasi tersebut.
Ia menilai segelintir orang yang melakukan ancaman bukan tanpa sebab.
Anggota Komisi VII DPR itu melihat mereka memanfaatkan uang Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz.
"Itu yang manas-manasin memanfaatkan duitnya Djan Faridz doang. Kan kayak gitu pakai duit. Nah Pak Djan Faridz gampang ngasih duit. Saya Kasihan Pak Djan Faridz," katanya.
"Dulu pas mukernas (di Ancol) katanya mau dibubarin juga, peristiwa berulang-ulang. Seolah-olah mereka punya kekuatan besar, itu kan orangnya Haji Lulung, orang DKI itu mah," tambahnya.
Joko mengaku terus berkomunikasi dengan Romahurmuziy. Pihaknya, kata Joko, mengendepankan rekonsiliasi melalui Muktamar dengan terus berkomunikasi kepada pihak Suryadharma Ali.
"Untuk kubu SDA, keputusan Muktamar Bandung, orang yang di Muktamar Bandung, Fernita Darwis, Epyardi tak masalah. Malah masalahnya di Pak Djan Faridz, enggak kebagian karena bukan pengurus Bandung," katanya.
Sebelumnya, puluhan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pendukung kubu Djan Faridz, bersiaga di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2016).
Puluhan kader PPP yang berseragam loreng itu sempat mengikuti apel di pelataran parkir kantor partai berlambang Ka'bah tersebut, dan menerima pemaparan soal kesiapan mereka.
Sementara itu di luar pagar kantor PPP, puluhan anggota Brimob Polri sudah bersiaga. Polisi juga menutup ujung jalan Pegangsaan Barat yang terhubung dengan jalan Mangunsarkoro. Satu unit truk Brimob diparkir memalangi jalan, untuk menutuk akses tersebut.