Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejabat MA yang Ditangkap KPK Itu Penghasilannya Rp 17 Juta Sebulan

Nuradi harus menjelaskan mengenai pendapatan Andri mulai tahun 2012 akhir setiap bulannya.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pejabat MA yang Ditangkap KPK Itu Penghasilannya Rp 17 Juta Sebulan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tersangka suap di Mahkamah Agung (MA), Ichsan Suaidi, tiba di kantor KPK Jakarta Selatan, Jumat (26/2/2016). Ichsan diperiksa sebagai tersangka usai ditahan dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada kasus dugaan suap permintaan penundaan kasasi sebuah perkara di MA, yang melibatkan Kadsubdit Kasasi dan PK MA Andri Tristianto Sutrisna dan pengacara Awang Lazuardi Embat. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nuradi dicecar penyidik KPK mengenai pendapatan Kepala Sub Direktorat Kasasi Perdata MA  Andri Tristianto Sutrisna yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Nuradi harus menjelaskan mengenai pendapatan Andri mulai tahun 2012 akhir setiap bulannya.

Kepada penyidik, Nuradi mengungkapkan setiap bulannya Andri mendapatkan remunerasi sebesar Rp 12 juta, gaji pokok sekitar Rp 5 juta dan tunjangan makan setiap bulan sekitar Rp 500 ribu.

"(Total) Tujuh belas berapa itu. Dua belas koma ditambah lima juta sekian ditambah rata-rata uang makan tiap bulan itu lima ratusan lah. Sekitar itu aja," kata Nuradi usai diperiksa di KPK, Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Selain itu, Nuradi mengungkapkan penyidik juga bertanya mengenai tugas pokok dan fungsi dirinya termasuk direktur jenderal peradilan umum dan Andri.

Nuradi sendiri tiba di KPK sekitar pukul 10.07 WIB dan meninggalkan KPK sekitar pukul 19.25 WIB. Dia diperiksa untuk tersangka Andri Tristianto.

Nuradi bukan orang pertama MA yang diperiksa KPK. Sebelumnya, KPK juga telah memeriksa Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum (Badilum) Mahkamah Agung Herri Swantoro, Direktur Pranata dan Tata Laksana Pidana Wahyudin dan Direktur Pranata dan Perkara Perdata MA Ingan Malem Sitepu.

Sebelumnya, KPK menangkap Andri di rumahnya usai menerima suap Rp 400 juta dari Direktur PT Citra Gading Asritama (CGA) Ichsan Suaidi.

Berita Rekomendasi

Suap tersebut guna penundasan salinan putusan kasasi dengan terdakwa Ichsan. Tidak berselang lama, KPK menetapkan keduanya bersama seorang pengacara Awang Lazuardi Embat sebagai tersangka. Awang sendiri adalah perantara Ichsan dengan Andri.

KPK pun telah menggeledah ruangan Andri di Mahkamah Agung. Penyidik berhasil menyita sebanyak 10 buah dengan 3 sim card, 1 external hard disk dan 1 hard disk laptop.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas