Himpaudi: 8 Masalah Pendidikan Anak Usia Dini
Ketua Umum Himpunan Pendidik PAUD Seluruh Indonesia (Himpaudi) Netti Herawati mengatakan, ada delapan masalah dalam dunia pendidikan anak
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Pendidik PAUD Seluruh Indonesia (Himpaudi) Netti Herawati mengatakan, ada delapan masalah dalam dunia pendidikan anak, khususnya anak usia dini (PAUD).
Menurutnya, delapan masalah tersebut yakni tingkat pendidikan guru di mana hanya 23,06 persen berpendidikan S1. Sementara menurut Standar Nasional Pendidikan seharusnya Guru PAUD baik Formal maupun Non Formal minimal S1 PAUD/Psikologi/Kependidikan.
"Kedua, persoalan kualitas Program dan lembaga PAUD dan masih sepertiga anak usia 3-6 tahun yang belum mendapat layanan PAUD saat ini," kata Netti dalam keterangan yang diterima, Kamis (10/3/2016).
Persoalan lain, kata Netti adalah keterlibatan keluarga yang belum seiring sejalan dan bersama lembaga PAUD. Padahal, PAUD adalah kerja membangun pondasi bangsa dan tumbuh kembangkan anak.
"Jadi semua pihak, termasuk orang tua sudah seharusnya mendukung upaya tersebut," katanya.
Lebih lanjut Netti juga menyebutkan, jika pembelajaran di PAUD yang seharusnya 80 persen membangun sikap, namun saat ini justru fokus pada pembelajaran calistung yang bernuansa akademik.
"Ini juga jadi persoalan, selain masalah investasi pendidikan, masalah gizi dan status guru PAUD non formal yang belum dianggap sebagai guru," kata Netti.
Melihat masalah dan tantangan internal seperti tersebut diatas dan tantangan eksternal Undang-undang Guru dan Dosen yang masih dikotomi sampai saat ini setelah 10 tahun berjalan, justru membuat HIMPAUDI terus berupaya menjadi Organisasi yang Profesional dan Mandiri.
"Dengan keberadaan HIMPAUDI yang sudah berada di semua provinsi, 92 persen kabupaten/kota dan 72 persen kecamatan, sudah saatnya, PAUD menjadi agen pengerak gerakan nasional PAUD berkualitas, agen penggerak gerakan pendidikan keluarga dan agen penggerak gerakan pembelajaran aku anak jujur. Nantinya semua PAUD akan bergerak dalam gerakan satu hati, satu dedikasi dan satu aksi," katanya.
Seperti diketahui, persoalan yang dihadapi dunia pendidikan anak usia dini, tersebut mengemuka dan disampaikan dalam Rakernas II Himpaudi PAUD yang digelar di Jakarta pada 3 sampai 5 Maret 2016.