Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Kubu di PPP Sepakat Membentuk Tim Kecil Menuju Mukernas

Tim kecil ini terdiri atas dua kubu, salah satunya untuk menyiapkan panitia penyelenggaraan mukernas.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Dua Kubu di PPP Sepakat Membentuk Tim Kecil Menuju Mukernas
Tribunnews.com/Edwin Firdaus
Sejumlah politisi PPP menyambangi Menkumham, Yasonna H. Laoly 

Tribunnews.com, Jakarta - Mediasi yang diinisiasi Kementerian Hukum dan HAM terhadap dua kubu di Partai Persatuan Pembangunan menghasilkan pembentukan tim kecil.

Tim kecil ini terdiri atas dua kubu, salah satunya untuk menyiapkan panitia penyelenggaraan mukernas.

"Sepakat membentuk tim kecil yang terdiri atas lima orang dari Djan Farid-Suryadharma Ali dan lima orang dari Romahurmuzy-Emron Pangkapi untuk melakukan langkah-langkah merumuskan formulasi lebih lanjut dalam rangka islah seutuhnya," ujar Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, seusai mediasi, di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (10/3/2016) malam.

Yasonna menjelaskan, tim kecil akan membahas pembentukan panitia mukernas untuk menyepakati teknis dan strategis penyelenggaraan munas pada bulan ini.

Tim kecil dan pihak Kemkumham selanjutnya akan melakukan pertemuan pada Sabtu (12/3/2016) besok.

Yasonna mengatakan, dalam mediasi tersebut pihaknya dan kedua kubu mencoba mencari kesepakatan bersama menuju islah PPP dan menghasilkan keputusan sementara yang dijadikan pijakan dan bersifat mengikat.

Kedua kubu, ujar dia, sepakat untuk islah sepenuhnya dan melangkah maju ke depan serta tidak mundur ke belakang agar hal itu tercapai.

Berita Rekomendasi

Mediasi itu diikuti di antaranya oleh Habil Marati, Emron Pangapi, Dimyati Natakusumah, Romahurmuziy, Fernita serta Dirjen AHU Freddy.

Menurut Yasonna, proses mediasi berjalan lancar.

"Perjalanan diskusi bersahabat, sempat alot, tetapi ada kesepakatan. Disana ada kebersamaan dan cair. Saya berharap langkah ke depan bisa diselesaikan dengan baik," ujar Yasonna.

Ia juga mengimbau Djan Faridz, Romahurmuziy, dan Suryadharma Ali mengupayakan terwujudnya islah dan memastikan agenda-agenda politik berjalan.

"Pemerintah berharap penyelesaian betul-betul melahirkan pengurusan hasil kesepakatan bersama. Jangan melihat ke belakang tahapan agenda politik nasional bergerak Mei, kalau tidak segera islah akan rugi," kata Yasonna.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas