Dua Kubu di PPP Sepakat Membentuk Tim Kecil Menuju Mukernas
Tim kecil ini terdiri atas dua kubu, salah satunya untuk menyiapkan panitia penyelenggaraan mukernas.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Mediasi yang diinisiasi Kementerian Hukum dan HAM terhadap dua kubu di Partai Persatuan Pembangunan menghasilkan pembentukan tim kecil.
Tim kecil ini terdiri atas dua kubu, salah satunya untuk menyiapkan panitia penyelenggaraan mukernas.
"Sepakat membentuk tim kecil yang terdiri atas lima orang dari Djan Farid-Suryadharma Ali dan lima orang dari Romahurmuzy-Emron Pangkapi untuk melakukan langkah-langkah merumuskan formulasi lebih lanjut dalam rangka islah seutuhnya," ujar Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, seusai mediasi, di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (10/3/2016) malam.
Yasonna menjelaskan, tim kecil akan membahas pembentukan panitia mukernas untuk menyepakati teknis dan strategis penyelenggaraan munas pada bulan ini.
Tim kecil dan pihak Kemkumham selanjutnya akan melakukan pertemuan pada Sabtu (12/3/2016) besok.
Yasonna mengatakan, dalam mediasi tersebut pihaknya dan kedua kubu mencoba mencari kesepakatan bersama menuju islah PPP dan menghasilkan keputusan sementara yang dijadikan pijakan dan bersifat mengikat.
Kedua kubu, ujar dia, sepakat untuk islah sepenuhnya dan melangkah maju ke depan serta tidak mundur ke belakang agar hal itu tercapai.
Mediasi itu diikuti di antaranya oleh Habil Marati, Emron Pangapi, Dimyati Natakusumah, Romahurmuziy, Fernita serta Dirjen AHU Freddy.
Menurut Yasonna, proses mediasi berjalan lancar.
"Perjalanan diskusi bersahabat, sempat alot, tetapi ada kesepakatan. Disana ada kebersamaan dan cair. Saya berharap langkah ke depan bisa diselesaikan dengan baik," ujar Yasonna.
Ia juga mengimbau Djan Faridz, Romahurmuziy, dan Suryadharma Ali mengupayakan terwujudnya islah dan memastikan agenda-agenda politik berjalan.
"Pemerintah berharap penyelesaian betul-betul melahirkan pengurusan hasil kesepakatan bersama. Jangan melihat ke belakang tahapan agenda politik nasional bergerak Mei, kalau tidak segera islah akan rugi," kata Yasonna.