Kabareskrim Sambut Positif BNN Dsetarakan Kementerian
Kabareskrim Komjen Anang Iskandar turut bersuara atas pernyataan Menko Polhukam, Luhut Pandjaitan soal Presiden akan melantik ulang Kepala BNN
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabareskrim Komjen Anang Iskandar turut bersuara atas pernyataan Menko Polhukam, Luhut Pandjaitan soal Presiden akan melantik ulang Kepala BNN, Komjen Budi Waseso karena presiden sudah memutuskan untuk menaikkan status Kepala BNN menjadi setingkat Menteri.
"Soal itu saya rasa sebuah hal yang positif, karena memang itu tuntutan," singkat Anang, Jumat (11/3/2016) di Mabes Polri.
Anang pun menyambut baik bila nantinya BNN menjadi kementerian. Saat ditanya soal apakah nantinya layak kepala BNN tetap seorang jenderal bintang tiga? Anang menjawab itu bukan kewenangannya untuk menjawab.
"Jadi kementerian kan bagus, kalau soal strukturnya bukan saya yang berwenang menjawab," terangnya.
Untuk diketahui, pada Kamis (10/3/2016) sore, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan berkunjung ke markas Badan Narkotika Nasional di Cawang, Jakarta Timur.
Menteri Luhut disambut Kepala BNN Budi Waseso yang langsung mengajak Menko Polhukam berkeliling melihat fasilitas yang ada di markas tersebut, seperti laboratorium, ruang tahanan, dan ruang penyimpanan alat bukti.
Seusai melakukan peninjauan, dalam pidatonya, Menko Polhukam mengatakan Presiden akan melantik ulang Kepala BNN karena Presiden sudah memutuskan untuk menaikkan status Kepala BNN menjadi setingkat Menteri.
“Presiden sudah bertekad akan meningkatkan status organisasi BNN, karena masalah narkoba yang harus ditangani BNN amat luas,” ujar Menteri Luhut.
Ia mengatakan organisasi BNN perlu ditata kembali karena untuk memberantas kegiatan peredaran narkoba yang begitu terorganisir, maka organisasi yang bertugas memberantasnya pun harus terorganisir dengan rapih.
Selain itu, untuk memastikan agar semangat tetap tinggi, maka organisasi ini perlu didukung oleh fasilitas yang memadai dalam memerangi peredaran narkoba.
“BNN ini saya lihat spiritnya tinggi, tapi fasilitas yang ada masih jauh dari apa yang kita harapkan. Tentu kita akan selesaikan masalah ini dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata Menko Luhut.
Ia menambahkan, fasilitas, organisasi dan pelatihan-pelatihan akan menjadi prioritas. Kesiapan yang prima harus dimiliki oleh BNN karena organisasi ini menghadapi tantangan yang besar, dimana jumlah transaksi narkoba yang dilakukan di Indonesia sudah mencapai angka sekitar 63 triliun rupiah.
Menko Polhukam mengatakan Presiden sudah menginstruksikan Kepala BNN untuk lebih intesif lagi dalam melakukan operasi-operasi melawan narkoba. Menteri Luhut meminta para personel BNN untuk tidak tergoda oleh upaya-upaya penyuapan yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan narkoba.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.