Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru Besar UII Menilai Rencana Pernikahan Pria dengan Pria di Wonosobo Warning Bagi Indonesia

Peristiwa ini bisa menjadi cermin untuk lebih berhati-hati dan perlu antisipasi sedini mungkin dari pelbagai pihak.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Guru Besar UII Menilai Rencana Pernikahan Pria dengan Pria di Wonosobo Warning Bagi Indonesia
Facebook/Humas Polri
Dua Warga Desa Teges Wetan, Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo, hendak menikah berhasil digagalkan aparat kepolisian setempat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pernikahan sejenis (sesama laki-laki) di Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi warning bagi bangsa ini.

Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Edy Suandi Hamid mengatakan situasi seperti ini akan semakin merusak nilai-nilai moral bangsa kalau dibiarkan berlanjut tanpa penanganan yang serius.

Apalagi, kata pengamat pendidikan ini, peristiwa semacam ini tak bisa dilepaskan dengan adanya gerakan yang secara global ingin melegalkan pernikahan sejenis.

Memang sekarang ini desakan akan melegalkan pernikahan sejenis di tanah air belum sesemarak seperti di luar negeri.

Namun, peristiwa ini bisa menjadi cermin untuk lebih berhati-hati dan perlu antisipasi sedini mungkin dari pelbagai pihak.

Oleh karena itu pendidikan tentang seksualitas dan pernikahan yang benar harus menjadi perhatian bagi keluarga maupun pendidikan formal di bangku sekolah.

"Peran serta keluarga, khususnya orangtua untuk memberikan pendidikan dan pemahaman yang benar mengenai pernikahan kepada anak-anaknya," ujar Edy kepada Tribunnews.com, Rabu (16/3/2016).

Berita Rekomendasi

Menurut dia, diperlukan peran keluarga yang mendeteksi sejak dini atas kelainan orientasi dan perilaku seksual anak-anaknya. Bahkan, anak-anak harus didukung untuk bisa pada kehidupan orientasi seks yang benar.

Pendidikan juga diarahkan kepada para pelaku Lesbian, Gay, Biseks, Transgender (LGBT) yang harus dilihat sebagai insan yang perlu disadarkan dan disembuhkan.

"Pendekatannya haruslah tetap bersifat edukatif dan membawa pelaku untuk bisa sembuh dari perilaku menyimpang," katanya.

Petugas di lembaga perkawinan juga, demikian menurutnya harus tegas untuk menolak menikahkan pasangan sejenis. Juga bagi aparat keamanan harus tegas melarang beredarnya ponografi yang sangat marak dan tak terkendali bermateri LGBT.

"Namun tindak preventif tetap saja pendidikan dari keluarga dan sekolah sehingga tidak ada godaan ke arah itu. Peran pendidikan dan perhatian dari keluarga menjadi kuncinya," tandasnya.

Dua pria di Wonosobo Jawa Tengah bikin gempar.

Pasalnya, kedua pria ini hendak menikah namun berkat laporan warga Desa Teges Wetan, Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo, Kepolisian Sektor Kepil resor Wonosobo, Jawa Tengah, menggagalkan pernikahan sejenis ini dengan cara persuasif dan kekeluargaan.

Dibantu oleh Kepala Desa Teges Wetan, Hendri Puryanto, bersama perangkat desa dan beberapa tokoh masyarakat (Tomas) serta tokoh Agama (Toga), akhirnya kedua calon mempelai berikut orangtua masing-masing menyadari kemudian mengurungkan niat untuk melangsungkan pernikahan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas