Mangkrak di Era SBY, NasDem Minta Jokowi Cari Jalan Keluar Proyek Hambalang
Wakil Ketua Fraksi NasDem Johnny G Plate meminta Proyek Hambalang yang selama ini macet harus segera dicarikan jalan keluar.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Ketua Fraksi NasDem Johnny G Plate meminta Proyek Hambalang yang selama ini macet harus segera dicarikan jalan keluar.
Ia menilai dana dan uang rakyat yang mubasir akan semakin besar jika proyek hambalang dibiarkan terbelangkai terus.
"Untuk itu langkah presiden yang secara khusus meninjau proyek yang mangkrak tersebut perlu dihargai dan didukung agar pemerintah dapat segera mencari jalan keluar demi penyelesaian proyek tersebut," kata Johnny melalui pesan singkat, Jumat (18/3/2016).
Johnny mengatakan pihaknya sangat memahami jika Presiden Jokowi terusik dengan keberadaan proyek yang menghabiskan banyak uang rakyat namun terbelangkai.
NasDem, katanya, mendukung presiden untuk segera mencari jalan keluar dan menyelamatkan proyek tersebut.
Mengenai anggapan Presiden Jokowi sedang menyindir Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mengunjungi Hambalang, Johnny tidak melihat hal tersebut.
"Tidak perlu merasa demikian karena memang ini tugas pemerintah untuk menyelesaikannya, terkecuali diwaktu yang lalu ada hal yang tersembunyi di balik proyek tersebut sehingga macet," ujar Anggota Komisi XI DPR itu.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya bisa mengelengkan kepala setelah melihat langsung kondisi wisma atlet di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor yang saat ini kondisinya terbengkalai.
Selain kondisi bangunan yang telah rusak karena pembangunannya berhenti sejak 2012 lalu, Jokowi juga prihatin dengan banyaknya barang yang hilang akibat dicuri orang.
Usai berkeliling ke beberapa bangunan yang telah berdiri di lahan seluas 33 hektar tersebut, Jokowi hanya menggelengkan kepala untuk mengekspresikan kekecawaannya.
"Saya tadikan hanya gini-gini saja (geleng-geleng kepala), ini juga kenapa kami ingin segera memutuskan karena biaya pengamanan, perawatan, perwatan juga gede banget bulannya, BUMN yang menangani ini sudah mengeluh," katanya.