Oesman Sapta Buka Pagelaran Budaya Betawi di Setu Babakan
Tarian ini menggambarkan remaja putri Betawi yang menginjak dewasa dan senang berdandan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mendapat pengalungan kain sarung ketika memasuki komplek perkampungan budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu 19 Maret 2016.
Pengalungan kain sebagai tanda kehormatan kepada tamu.
Kehadiran Oesman Sapta di perkampungan budaya Betawi Setu Babakan untuk membuka pagelaran budaya Betawi bertema memperkuat nilai-nilai kebangsaan dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
Oesman Sapta memenuhi undangan anggota DPD DKI Jakarta Dr Abdul Azis Khafia, SSi, MSi.
Hadir pula beberapa anggota MPR lainnya di antaranya H. Syarif (DPD Lampung), Abdul Qadir Amir Hartono (Jawa Timur), Dr Delis (Sulawesi Tengah).
Sebelum menyampaikan orasi kebangsaan, Oesman Sapta menyaksikan tarian nandak ganjen.
Tarian ini menggambarkan remaja putri Betawi yang menginjak dewasa dan senang berdandan.
Oesman Sapta dalam orasi kebangsaan mengatakan pagelaran seni budaya merupakan upaya membudayakan rasa kebangsaan.
"Apakah benar dalam hati nurani kita sudah memiliki rasa kebangsaan? Belum tentu. Ada yang tidak memiliki rasa kebangsaan. Rasa kebangsaan generasi muda mulai luntur karena tergerus budaya asing," katanya.
Pagelaran seni budaya, lanjut Oesman Spata, dapat menyampaikan pesan Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika).
"Kenapa melalui budaya? Karena budaya penting," ujarnya.
Oesman lalu memberi contoh ucapan salah seorang artis yang menghina lambang negara.
"Perilaku (artis) itu sudah merusak citra anak bangsa yang sekarang sudah kehilangan jati diri. Perilaku itu malah menambah rusak kewibawaan bangsa Indonesia," kata Oesman yang akrab disapa Oso seraya mengingatkan kepada seniman untuk memilki rasa kebangsaan.
Usai menyampaikan orasi kebangsaan, Oso mendapat bir pletok dan kerak telor.
Diiringi alunan gambang kromong, Oso mencicipi bir pletok dan kerak telor sambil sedikit menari.
Sementara Abdul Azis Khafia sebagai tuan rumah menyatakan MPR baru pertama kali mengadakan acara secara resmi di Setu Babakan.
"Suatu kebanggaan bisa dihadiri Wakil Ketua MPR Oesman Sapta. Baru pagi ini ada kepastian kehadiran Bang Oso, padahal semalam masih di Bali," katanya.
Azis berharap pagelaran budaya Betawi ini bisa memberi gairah kebangsaan yang mulai luntur.
"Empat Pilar ini sesuai sejalan dengan semangat nilai-nilai ke-Betawi-an," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.