'Tapi Kami Ikhlas Ini Merupakan Takdir'
Mereka tengah mempersiapan penyambutan jenazah dua korban Helikopter yang jatuh dan terbakar di Kabupaten Poso
Editor: Hendra Gunawan
!['Tapi Kami Ikhlas Ini Merupakan Takdir'](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/helikopter-jatuh_20160320_201723.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Suasana kompleks Angkatan Darat (KPAD) di Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (20/3/2016) malam agak berbeda dari biasanya.
Keluarga yang tinggal di dua buah rumah di Jalan Tanjung Kompleks KPAD Cijantung dan di Jalan Cempaka Kompleks KPAD Cijantung sedang berduka.
Mereka tengah mempersiapan penyambutan jenazah dua korban Helikopter yang jatuh dan terbakar di Kabupaten Poso, Sulawesi Selatan, Minggu (20/3).
Kedua rumah itu adalah rumah Kolonel Syaiful Anwar, di Jalan Tanjung dan Kol inf Ontang Sitindaon di Jalan Cempaka KPAD Cijantung.
Keduanya menjadi korban dari 13 orang penumpang dan kru Helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) tipe Helly Bell 412 EP Nomor HA-5171 yang mengalami kecelekaan Minggu (20/3) sore.
Helikopter itu jatuh setelah tersambar petir sekitar pukul 17.55 Wita. Saat ditemukan, helikopter dalam kondisi terbakar.
Ketika Warta Kota menyambangi Kompleks Angkatan Darat (KPAD) Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, tadi malam, belum diperbolehkan memasuki Komplek Perumahan Angkatan Darat (KPAD) Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Namun, petugas penjaga gerbang komplek berseragam TNI membenarkan bahwa dua korban kecelakaan helikopter di Poso yang merupakan perwira menengah TNI AD beralamat di KPAD Cijantung.
"Benar kedua perwira itu adalah Kolonel Syaiful Anwar, dan Kol inf Ontang Sitindaon beralamat di sini. Tapi sesuai perintah pimpinan, wartawan baru boleh meliput besok," ujar petugas tersebut kepada Warta Kota, Minggu (20/3) malam.
Dikatakan oleh pria berbadan tegap itu, saat ini keluarga masih melakukan berbagai persiapan di rumah duka.
Sehingga belum bisa diganggu. Hanya keluarga dan kerabat yang diizinkan masuk.
"Sekarang keluarga masih beres-beres. Karena itu meliputnya besok pagi saja, sesuai perintah atasan," bilang si petugas.
Kerabat Kolonel Syaiful Anwar yang tidak bersedia menyebutkan namanya mengatakan bahwa wajar kalau keluarga menangisi kepergian Pak Syaiful.
"Tapi kami ikhlas ini merupakan takdir," katanya. Kabar duka bahwa kolonel Syaiful tewas diterima keluarga sekitar pukul 21.00 dari Mabes TNI. Syaiful dikenal oleh keluarga sebagai sosok yang santun tapi tegas,