Kartika: Masyarakat Butuh Interaksi, Tokoh Harus Urus Sendiri Akun Medsosnya
Satu kesalahan yang sering dilakukan tokoh dalam mengelola akun medsosnya, adalah mereka menyerahkan sepenuhnya pengelolaan tersebut ke admin bayaran.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memiliki akun media sosial (medsos), saat ini sudah seperti menjadi barang yang wajib dimiliki seorang tokoh untuk berinteraksi dengan masyarakat.
Terlebih bagi seseorang yang tengah mendulang elektabikitas, hal tersebut wajib hukumnya.
Kordinator Jokowi Ahok Social Media Volunteers (JASMEV), Kartika Djoemadi, yang pada pilkada 2012 lalu sukses mengawal pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan akun medsos juga wajib hukumnya bagi calon peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta.
Kata dia, mayoritas penduduk Jakarta memiliki akun medsos seperti Twitter, Path dan Facebook. Oleh karena itu dunia maya masih merupakan salah satu ranah efektif untuk menggelar kampanye.
"Sembilan puluh persen masyarakat Jakarta menggunakan twitter, sekarang Path sudah delapan puluh persen," ujar Kartika dalam diskusi di Veteran Coffee and Resto, Jakarta Pusat, Rabu (30//3/2016).
Namun salah satu kesalahan yang sering dilakukan tokoh dalam mengelola akun medsosnya, adalah mereka menyerahkan sepenuhnya pengelolaan tersebut ke admin bayaran, dan akun tersebut mengkedepankan komunikasi satu arah.
"Sekarang itu masyarakat menghargai komunikasi dua arah, interaksi," terangnya.
Salah satu akun medsos yang menurutnya sukses dikelola, adalah akun resmi TNI AU. Sang admin menurutnya mau membalas setiap respon masyarakat. Hal itu tentunya membangun simpati bagi netizen yang responnya dibalas, dan netizen lain yang menyadarinya.
"Akun resmi TNI AU yang paling seru, dia komunikasinya dua arah," ujar Kartika.
Selain itu, dalam mengelola akun juga harus dikedepankan orisinalitas. Masyarakat, terutama masyarakat Jakarta menurut Kartika sangat menghargai orisinalitas. Orisinalitas itu menurutnya dapat terlihat dari respon sang admin.
Untuk seorang tokoh, menurut Kartika bisa saja pengelolaannya diserahkan ke seorang admin. Namun tetap nilai-nilai orisinalitas tetap harus dikedepankan.
Salah satu Ketua Dewan Pimpinab Pusat (DPP) Partai Gerindra, Ahma Razia Patria, dalam kesempatan yang sama, mengamini pernyataan Kartika. Menurutnya Ketua Umun DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sudah memaksimalkan fungsi medsos.
"Kalau di kita ada (admin) satu orang yang mengelola. Tapi dia tanya (ke Prabowo), pak ini ada yang posting seperti ini, bagaimana tanggapan bapak," kata Kartika.(*)