Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ruang Kerja Disegel KPK, Taufik Numpang Berkantor di Tempat Anggota

Muhammad Taufik mengaku tidak kebingungan bekerja setelah ruang kerjanya disegel

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
zoom-in Ruang Kerja Disegel KPK, Taufik Numpang Berkantor di Tempat Anggota
Tribunnews.com/ Ferdinand Waskita
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Muhammad Taufik mengaku tidak kebingungan bekerja setelah ruang kerjanya disegel, menyusul adiknya selaku Ketua Komisi D Mohamad Sanusi terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.

Untuk sementara ia akan menempati salah satu ruangan di bagian anggota Fraksi Partai Gerindra.

"Yah ini, ruangan fraksi ada. Aktivitas pimpinan dewan tidak mesti di tempat duduk ruang kantor," kata Taufik kepada wartawan di ruang Fraksi Partai Gerindra, Lantai 2 Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (1/3/2016).

Pantauan Tribun, ada lebih 10 ruang kerja dan satu ruang rapat utama di bagian Fraksi Partai Gerindra lantai 9 Gedung DPRD DKI Jakarta.

Beberapa di antara ruang kerja itu tampak kosong. Ruang kerja itu berukuran sekitar 3x6 meter persegi dengan sekat dinding untuk pemisah tempat bekerja bagian staf atau sekretaris.

Sementara, ruang kerja Muhammad Taufik selaku pimpinan Dewan berada di lantai 9 dengan ukuran lebih luas.

Namun, pintu ruangan Taufik itu telah dipasangi garis KPK setelah adiknya, Sanusi, ditangkap oleh petugas KPK.

Berita Rekomendasi

Beberapa petugas keamanan dalam gedung menjaga ruangan tersebut.

Taufik sendiri mengaku tidak tahu-menahu kasus apa yang menimpa adiknya sehingga digaruk petugas KPK dan ruang kerjanya turut disegel.

"Sampai sekarang saya belum tahu (kapan ruang kerja saya digelegedah)," ujarnya.

Ada Novel Baswedan

Penyidik KPK yang dikawalBrimob akhirnya keluar dari ruangan Muhammad Taufik di lantai 9 pada pukul 22.30 WIB.

Mereka membawa sejumlah ‎dokumen dalam yang salah satunya terbungkus map merah.

Tidak banyak berkomentar, begitu keluar, penyidik yang dipimpin Novel Baswedan tidak menyebutkan dokumen apa yang dibawa dari ruang Kakak Mohamad sanusi yang pada Kamis (31/3/2016) malam diciduk KPK tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas