Menpora: Baca Kitab Kuning Jauhkan Diri dari Tipu Daya Mafia Bola
"Sudah lama saya tidak baca kitab kuning, Alhamdulillah masih bisa meski tidak sempurna," ujar Imam, Sabtu (2/4/2016).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS. COM, KENDAL - Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi unjuk kebolehan membaca Kitab Kuning Ihya Ulumuddin, karya Imam Al-Ghazali.
Di hadapan ribuan santri Pondok Pesantren Al Fadlu Kendal Jawa Tengah, Imam membaca Bab Kitabut Taallum, halaman 9 tentang Ilmu dan Keutamaan Menuntut Ilmu.
Imam yang dikenal sebagai lulusan Pesantren Syaikhona Cholil Bangkalan terlihat lancar membaca satu maqro'. Peserta Musabaqah Kitab Kuning pun bertepuk tangan meriah mendengarnya.
"Sudah lama saya tidak baca kitab kuning, Alhamdulillah masih bisa meski tidak sempurna," ujar Imam, Sabtu (2/4/2016).
Lebih lanjut, Imam mengatakan bahwa Kitab Ihya Ulumuddin merupakan salah satu kitab pesantren terlengkap karena mengajarkan banyak hal, mulai dari ekonomi, relasi sosial, politik hingga tasawuf, bahkan juga olahraga.
"Di Kitab Ihya kita juga diajarkan untuk menjaga hati agar tetap konsisten dan istiqomah tidak tergoda oleh tipu daya mafia, termasuk mafia bola," ujae Imam.
Per hari ini, sebanyak 31 pesantren di 20 provinsi Indonesia menggelar Babak Penyisihan Musabaqah Kitab Kuning Ihya Ulumuddin, salah satunya di Ponpes Alfadlu Kendal di bawah pengasuh KH Dimyati Rais.
Kegiatan ini diinisiasi oleh badan otonom pemuda Partai Kebangkitan Bangsa, DKN Garda Bangsa.
Melauli Musabaqoh Kitab Kuning ini, Imam berharap tradisi pengetahuan pesantren tetap terjaga dari faham-faham radikal yang bertentangan dengan NKRI dan Ahlussunnah Wal Jamaah.
Menurutnya, sebagai ilmu pengetahuan, kitab kuning secara subtansi mengajarkan Islam yang moderat tapi dengan tetap memegang prinsip.
"Jangan sampai kitab kuning yang menjadi khazanah Islam Nusantara ini dicuri dan disalahgunakan oleh kelompok lain, yang seolah-olah peduli ke pesantren tapi praktik politiknya justru menghabisi pesantren," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Imam yang juga didampingi Staf Khusus Bidang Kepemudaan, Zainul Munasichin dan Asisten Deput Bidang IPTEK dan IMTAK, Esa Wijaya, menyerahkan bantuan kegiatan keagamaan kepemudaan kepada para santri puluhan juta rupiah.