Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla Bantu Lobi Kubu Djan Faridz

Kubu Djan Faridz, Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, tidak mengakui hasil Muktamar VIII yang memilih Romahurmuziy sebagai ketua umum partai itu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jusuf Kalla Bantu Lobi Kubu Djan Faridz
TRIBUN/SANOVRA JR
Wakil Presiden Jusuf Kalla 

Dalam kesempatan itu Kalla berharap tidak muncul konflik dan perpecahan lagi.

"Jangan pecah-pecah lagi, karena ini kan Partai Persatuan Pembangunan, bukan partai perpecahan. Kalau pecah lagi nanti pemerintah capek juga," ujarnya.

Partai politik, menurutnya, tak semata hanya untuk menang di pilkada atau pemilu saja. Fungsi dari partai politik adalah mewujudkan perwakilan.

Romahurmuziy justru menargetkan partainya bisa masuk tiga besar dalam Pemilu 2019.

Menurut Romi target untuk masuk tiga besar bukanlah ambisius sebab partai itu pernah masuk tiga partai besar di Indonesia pada 1977 hingga 2004.

"Jadi tidak terlalu berlebihan jika kita menargetkan untuk masuk tiga besar di Pemilu 2019," kata Romi.

Minta Ponsel

Berita Rekomendasi

Ada-ada saja cara Ketua Umum PPPP Romahurmuziy untuk menghangatkan suasana dalam acara penutupan Muktama VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Minggu (10/4/2016).

Ia menawari Wakil Presiden Jusuf Kalla dan penguasa Erwin Aksa (keponakan Jusuf Kalla) untuk menjadi anggota partai berlambang Ka'bah itu.

Romahurmuziy alias Romi menyebut ayah kandung Jusuf Kalla, akrab dipanggil Haji Kalla, merupakan seorang pendiri PPP di Sulawesi Selatan.

"Di sini ada Bapak Wapres, ayahnya adalah pendiri PPP di Sulawesi Selatan, barangkali berkenan bersedia, tidak salah kita ajak bergabung," ujar Romi.

Pengusaha Aksa Mahmud, yang juga merupakan saudara sekaligus staf Jusuf Kalla, tak luput disinggung oleh Romi. Ia mengajak Erwin Aksa, putra Aksa Mahmud yang juga merupakan seorang pengusaha, untuk menjadi bendarahara umum partainya.

"Di sini ada Pak Aksa Mahmud, pengusaha hebat di negeri ini, ada anaknya namanya Erwin Aksa, mungkin saja berminat," ujar Romi.

Selama ini Jusuf Kalla, Aksa Mahmud, dan Erwin Aksa tercatat sebagai kader Partai Golkar. Romi secara bercanda menyatakan hal itu penting di akhirat nanti.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas