Peran Keulamaan Mampu Memperkokoh Bangsa Saat Menyikapi Berbagai Isu Sosial
eran ulama menjadi penting dewasa ini, karena dari hari ke hari makin tergerus
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peran keulamaan di Indonesia menjadi salah satu gerakan penting dan sangat strategis yang akan dimainkan oleh para alumni Madinah University di Indonesia.
Peran keulamaan ini dianggap penting untuk memperkokoh kebangsaan dalam menyikapi berbagai isu sosial dan dekadensi moral yang menerpa bangsa ini beberapa tahun tahun terakhir.
"Peran ulama menjadi penting dewasa ini, karena dari hari ke hari makin tergerus," ujar KH. Bachtiar Nasir Lc (UBN), Ketua terpilih alumni Madinah University dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Salah satu fokus yang ditempuh dari sisi penguatan sosial, hal ini mendesak karena bangsa ini mengalami krisis dan darurat di berbagai hal, seperti darurat narkoba, darurat LGBT, dan darurat moral.
Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi semua elemen bangsa termasuk para ulama alumni Madinah, bagaimana meningkatkan perannya masing-masing dan berjibaku untuk mengatasi kondisi tersebut.
"Kondisi ini tidak bisa dipandang enteng. Harus bersatupadu mengatasinya untuk menyelamatkan generasi bangsa," kata Ustaz Bachtiar Nasir (UBN).
Terkait aliran kekerasan, misalnya, para alumni Madinah University jelas sekali ikut memerangi isu terorisme yang telah jauh mendiskreditkan Islam baik secara nasional maupun internasional.
"Misalnya dengan pentolan teroris Poso Santoso, apakah dia alumni Madinah? Pernah sekolah di Arab Saudi? Begitu juga dengan Imam Samudra, Amrozi, dan lainnya. Apakah mereka pernah sekolah di Madinah atau Arab Saudi? Tidak", katanya.
Justru, para alumni Madinah University mengambil peran-peran strategis di bidang pembangunan bangsa khususnya di sektor pendidikan, dakwah, bahkan dalam penyelenggaraan negara.
Buktinya, tidak sedikit alumni Madinah University yang menjadi anggota parlemen hingga menjadi pimpinan MPR seperti Hidayat Nur Wahid.
Selain itu, banyak yang terpilih menjadi anggota legislatif dan eksekutif seperti gubernur, wali kota, bupati, dan juga menteri.
"Ada juga yang pernah menjadi menteri seperti Maftuh Basyuni sebagai mantan menteri agama", katanya.
Ketua Dewan Syura Ikatan Alumni Madinah, Hidayat Nur Wahid menyatakan, saat ini Indonesia mengalami krisis dan darurat yang tidak bisa dianggap main-main.
Misalnya, terkait kasus narkoba, BNN menyatakan Indonesia darurat narkoba. Dalam hal moral, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tegas menyatakan, Indonesia darurat moral.
Selain itu Indonesia juga mengalami banyak darurat, seperti darurat perlindungan anak, darurat LGBT, dan terorisme.