Koin Kuno Belanda Memikat Hati Ani Yudhoyono
Ani membeli tiga buah kalung berwujud serupa dengan perhiasan kuno yang menjadi inspirasi Wizra dalam menggagas perhiasan khas Jambi tersebut.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesona perhiasan koin kuno memikat puluhan pengunjung acara Direct Promotion Tourism Jambi 2016.
Berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, sejumlah pengunjung takjub dengan perhiasan khas Jambi ini.
Pasalnya, perhiasan kuno itu merupakan peninggalan Belanda.
Berwujud kalung, gelang, cincin, anting, hingga bros, perhiasan tersebut dibuat dari koin kuno asli beraneka ukuran yang dirangkai dengan rantai berbahan perak dan tembaga.
Sepuhan emas atau perak lantas menjadi sentuhan akhir demi menyempurnakan perhiasan yang begitu menawan itu.
Menariknya lagi, pembuatan perhiasan yang amat diminati oleh kalangan atas ini dilakukan dengan cara manual. Rantainya pun hasil tempa manual oleh para perajin.
Selain koin kuno, perhiasan tersebut juga memuat material lain, seperti geraham gajah, batu fosil asal Jambi, dan batu-batuan lain.
Harga yang ditawarkan berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 7 juta, bergantung pada model dan bahan yang digunakan.
Tak hanya yang masih dalam keadaan baik, koin yang permukaannya telah aus pun digunakan pula dalam perhiasan ini. Namun, koin tersebut ditempa ulang menjadi kepingan berbentuk angsa.
Uniknya, perhiasan tersebut dapat diganti warnanya berulang kali dengan pilihan warna emas atau perak. Biaya penyepuhan berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu, bergantung pada besar dan bentuk perhiasan.
Adalah seorang perempuan bernama Wizra yang pertama kali mencetuskan ide pembuatan perhiasan khas Jambi ini.
Ia terinspirasi oleh model sebuah perhiasan kuno seperti yang terdapat di Museum Jambi.
"Alhamdulillah, perhiasan ini sangat diminati. Jangankan di Jambi, di luar daerah pun sangat diminati," ujar Wizra ketika ditemui di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Disamping menjual melalui toko, Wizra yang bernaung dalam Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Jambi itu juga kerap mengikuti berbagai pameran dan promo wisata.
Selain itu, perhiasan ini juga turut dipamerkan jika terdapat tamu dari jajaran pemerintahan yang bertandang ke Jambi.
Sejauh ini, Wizra telah membawa pesona perhiasan ini ke daerah di luar pulau, seperti Jakarta dan Bali.
"Kalau ke luar negeri, belum. Tapi sempat dari Kementerian Pariwisata menawarkan untuk mempromosikan ini ke Malaysia dan Brunei," tuturnya.
Dibeli Ani Yudhoyono
Penjualan perhiasan koin kuno peninggalan Belanda khas Jambi mencapai angka tertinggi pada tahun 2013 silam.
Saat itu, perhiasan tersebut tengah dijajakan dalam pameran Mutu Manikam Nusantara Indonesia (MMNI) 2013 yang bertempat di Balai Kartini, Jakarta.
Bahkan, ketika acara belum habis digelar, 50 sampai 60 perhiasan yang dibawa Wizra dan timnya telah ludes terjual.
Penyebabnya, tak lain karena Ani Yudhoyono, istri Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, membeli perhiasan tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Ani membeli tiga buah kalung berwujud serupa dengan perhiasan kuno yang menjadi inspirasi Wizra dalam menggagas perhiasan khas Jambi tersebut.
"Bahkan, setelahnya, Ibu Kapolri membeli dua buah dengan model yang sama. Beliau memesan khusus dan kami kirimkan khusus pula," ujar Wizra.
Para pengunjung yang datang pun turut tertarik dengan perhiasan tersebut. Alhasil, perhiasan habis dibawa pulang oleh para pembeli yang sebagian besarnya berasal dari kalangan pejabat negara.
Para public figure, seperti penyanyi Andien Aisyah, istri aktor Dede Yusuf, Annisa Pohan, hingga Gubernur Bali turut membeli perhiasan dalam pameran tersebut.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, dikatakan Wizra, juga jatuh hati pada sebuah kalung yang dijajakan dalam acara Direct Promotion Tourism Jambi 2016.
"Pak Menteri suka yang ini, ada (koin bergambar) Ratu Wihelmina-nya. Kalung perak bersepuh emas ini harganya Rp 7 juta," ucap Wizra.
Setiap bulan, Wizra sebagai perancang perhiasan dan tiga perajinnya dapat menghasilkan minimal 10 perhiasan.
Bahkan, dalam sebulan mereka pernah membuat 150 bros pesanan istri mantan Wakapolda Metro Jaya. (rgn)