Mendikdasmen Minta Pengajar Teladani Sosok Ki Hadjar Dewantara dalam Mendidik
Ki Hadjar Dewantara, menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, adalah sosok teladan yang harus menjadi panutan dalam dunia pendidikan
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti meminta para pengajar untuk berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa.
Ki Hadjar Dewantara, menurut Abdul Mu'ti, adalah sosok teladan yang harus menjadi panutan dalam dunia pendidikan.
"Insan pendidikan harus dapat terus berkiprah dan bermanfaat untuk masyarakat. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa keterlibatan masyarakat. Mari Mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan spirit dan keteladanan Ki Hadjar Dewantara," ujar Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Minggu (1/12/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh Abdul Mu'ti dalam sambutannya pada Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar).
Dirinya meminta para penerima Anugerah Kihajar untuk konsisten dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Anugerah Kihajar digelar untuk para pengajar yang menghadirkan pembelajaran secara inovatif.
"Para penerima anugerah adalah insan-insan yang berperan penting dam mencerdaskan kehidupan bangsa. Menumbuhkan minat baca masyarakat dan berbagai kegiatan pendidikan yang berkontribusi kepada kemajuan bangsa," ucapnya.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen, Suharti, menyampaikan bahwa para guru yang telah terpilih menjadi Duta Teknologi Tahun 2024 ini telah berjuang melewati 4 level kompetensi TIK di PembaTIK 2024.
"Mereka tidak hanya dituntut membuat inovasi dalam pembelajaran juga dituntut untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan serta berkarakter didasarkan nilai-nilai luhur Pancasila,” ujar Suharti.
Baca juga: Film Ki Hadjar Dewantara Segera Diproduksi, Sutradara Harap Nicholas Saputra Terlibat
Ajang ini diikuti lebih dari 313 ribu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB yang berasal dari 38 provinsi dan 1 SILN.
Peserta PembaTIK ini telah melewati tahapan Level 1: literasi, Level 2: implementasi, Level 3: kreasi, serta Level 4: berbagi dan berkolaborasi yang pada akhirnya menghasilkan 39 Duta Teknologi.