Tak Setuju Usulan PDIP, Gemabudhi: Polri Harus Tetap Independen Tak di Bawah Lembaga Mana Pun
Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) kritik wacana PDIP yang menginginkan Polri kembali di bawah TNI maupun Kemendagri.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) Wiryawan, mengkritik wacana PDI Perjuangan (PDIP) yang menginginkan Polri kembali di bawah TNI maupun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menurut Wiryawan, Polri harus terus berdiri sendiri demi menjaga independensi. Utamanya dalam menjalankan tugas menegakkan hukum.
"Polri adalah lembaga negara yang tidak harus berada di bawah naungan kementerian/lembaga mana pun," kata Wiryawan, kepada wartawan, Sabtu (30/11/2024).
"Polri harus tetap berdiri sendiri, mengingat peran Polri dalam upaya penegakan hukum, mengayomi dan melindungi masyarakat harus independen tanpa tekanan dari mana pun," imbuhnya.
Bahkan, kata Wiryawan, Polri seharusnya langsung berada di bawah Presiden RI.
Sebab, fungsi penegakan hukum yang dijalankan Polri, harus benar-benar diketahui oleh Presiden secara langsung.
"Karena fungsi penegakan hukum harus benar-benar diketahui oleh presiden tanpa perantara lagi," ucap Wiryawan.
Bukan cuma Polri, lanjut Wiryawan, TNI juga harus berada di bawah Presiden langsung. Ini juga terkait alasan yang sama.
"BIN dan Kejaksaan Agung juga," ujarnya.
Baca juga: PP Persatuan Islam Respon Usul Polri di Bawah TNI atau Kemendagri: Cederai Semangat Reformasi
Menurut Wiryawan, kinerja Polri sejauh ini sangat baik. Apalagi dalam Pilkada Serentak 2024, kontribusi positif Kepolisian begitu besar.
Sehingga, kata dia, tudingan dan tuntutan PDIP tersebut dinilainya tak berdasar.
"Kita melihat peran Polri dalam pengamanan Pilkada Serentak sangat luar biasa yang bekerja sama dengan TNI. Sehingga Pilkada dapat berjalan dengan aman dan damai," pungkasnya.