Dua Prajurit TNI Gugur Saat Atraksi Terjun Payung Dapat Santunan Rp 300 Juta
Dua keluarga penerjun Paskhas TNI Angkatan Udara yang meninggal saat melakukan gladi bersih HUT ke-70 TNI AU
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua keluarga penerjun Paskhas TNI Angkatan Udara yang meninggal saat melakukan gladi bersih HUT ke-70 TNI AU di Halim Perdanakusuma, mendapatkan santunan dari PT Asuransi ABRI (Asabri).
Direktur Operasi PT ASABRI Adi Adiyatmika mengatakan, keluarga korban masing-masing mendapatkan Rp 275 juta dan beasiswa Rp 30 juta kepada anak korban yang ditinggalkan.
"Mendapatkan santunan Rp 275 juta dan anaknya dapat beasiswa Rp 30 juta dan dikembalikan nilai tunai yang tabungan asuransinya. Tergantung dengan besaran iuran dan masalah kerja yang bersangkutan," kata Adi lewat keterangan yang diterima, Minggu (17/4/2016).
Sedangkan untuk beasiswa anak, Kopda Beny memiliki anak laki-laki, Araria Damar Megantara yang baru berusia enam bulan. Nantinya akan dikeluarkan setelah si anak memasuki usia sekolah dan keluarga cukup datang ke pihak Asabri dengan membawa surat keterangan anaknya akan masuk sekolah.
"Jadi beasiswa tersebut diberikan hanya sekali. Dengan status bahwa anak itu sudah sekolah. Kami sudah cadangkan untuk pembayaran sekolahnya beasiswa," katanya.
Diketahui identitas kedua penerjun tersebut ialah Kopda Beni Priandi dan Pratu Supranoto. Keduanya merupakan tim terjun payung dari Paskhas yang bakal ikut serta dalam rangka HUT TNI AU.
Diberitakan sebelumnya, dalam acara gladi bersih HUT TNI AU ke-70, dua dari ratusan penerjun mengalami insiden. Keduanya pun meninggal dunia usai dirawat di RS Pusat TNI AU di komplek Halim Perdanakusuma.