Djan Faridz Minta Polisi Usut Pelaku Pelempar Bom Molotov di Acara PPP
Djan Faridz mengaku geram atas ulah oknum yang melempar bom molotov kepada iring-iringan laskar PPP Yogyakarta
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengaku geram atas ulah oknum yang melempar bom molotov kepada iring-iringan laskar PPP Yogyakarta saat pulang dari kegiatan tabligh akbar.
Djan pun meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas perbuatan oknum tidak bertanggung jawab tersebut.
"Kami minta agar polisi mengusut pelaku teroris tersebut. Saya mengutuk perbuatan oknum tidak bertanggung jawab yang telah melempar bom molotov kepada pejuang partai, yang telah melakukan aksi damai melawan kezaliman di Lapangan Dengung Sleman," kata Djan melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/4/2016).
Djan menuturkan, dengan adanya aksi teror tersebut, pihaknya tidak akan membuat pihaknya takut dan menghentikan aksi perlawanan terhadap Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
Sebab pihaknya akan tetap memperjuangkan mendapatkan SK sesuai putusan Mahkamah Agung (MA).
"Mereka pikir, aksi teror tersebut akan menyebabkan ketakutan dan menghentikan aksi perlawanan kaum muda dan pelajar PPP terhadap kezaliman Laoly dari Yogyakarta ini," tegas Djan.
Djan memastikan, bahwa perlawanan terhadap Menkumham yang tak kunjung mengeluarkan SK untuk kepengurusan Muktamar Jakarta akan semakin solid. Pihaknya mengaku tak rela hukum dipermainkan.
"Saya pastikan tidak. Bahkan perlawanan ini akan membesar bagai bola salju di seantero negeri yang tidak rela hukum dipermainkan," ujarnya.
Pihaknya pun sampaikan duka mendalam atas nama pribadi dan sebagai Ketum PPP kepada para korban.
Djan mendoakan semoga Allah SWT menerima amal baik almarhum dan digolongkan sebagai pejuang Syahid dan Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir dan batin serta kesabaran kepada keluarga almarhum.
Djan pun mengimbau agar semua kader tetap tenang dan jangan melakukan pembalasan yang bersifat anarkis dan kekerasan. Dirinya mengajak kader untuk percayakan semua kepada yang berwajib.
"Kami minta kader dan fungsionaris PPP di seluruh Indonesia untuk memanjatkan doa untuk almarhum dan kita kibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda seluruh PPP sedang berkabung selama 7 hari," tuturnya.