TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mufidah Jusuf Kalla menghadiri acara kebudayaan dan kuliner nusantara memperingatan hari Kartini yang digelar Ikatan Istri Karyawan dan karyawati (Ikawati) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Senin (18/4/2016).

Dalam acara ini digelar lomba masakan dan desain busana khas nusantara. Lomba diikuti oleh perwakilan ikawati ATR/BPN di seluruh lndonesia.

Mufidah menyambut baik digelarnya acara ini.

Menurutnya, hari Kartini merupakan momen mengingatkan pahlawan wanita yang santun, berpendidikan, berpikiran visioner, dan memikirkan kesetaran gender.

"Kartini begitu cerdas, mampu memperjuangkan kesetaraan gender dengan aktif mengisi kemerdekaan dan pembangunan bangsa," kata Mufidah di kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, Senin (18/4/2016).

Dirinya menjelaskan, Kartini juga telah memberikan inspirasi pesan lewat tulisan-tulisannya yang menyatakan bahwa perempuan harus pintar, mandiri, dan sebagai pendorong dan pemberi semangat bagi keluarganya.

Sementara itu, Ketua umum dan penasehat Dharma Wanita Ikawati Persatuan Kementerian ATR/BPN Hanifah Mursyidan Baldan mengatakan, kegiatan ini merupakan gerakan untuk mengangkat budaya dan kearifan lokal di bidang busana dan masakan yang berasal dari semua provinsi di Indonesia, kecuali Papua Barat.

Pihaknya ingin membangkitkan semangat nasionalisme, semangat kebersamaan, serta semangat untuk merasakan adanya kebhinekaan dari segi rasa dan seler

Salah satunya, yakni selalu mengunakan busana asli buatan Indonesia.

Seperti diketahui, ‎banyak kerajinan tenun ataupun batik Indonesia yang tidak kalah kualitasnya dengan busana asli buatan luar negeri.

Hal tersebut disampaikan Hanifah‎ dalam rangkaian ‎desain busana khas nusantara yang digelar menjelang perayaan Hari Kartini yang akan jatuh pada 21 April 2016 mendatang.

"Kami sendiri memaknainya dengan mengisi kegiatan ini (hari Kartini). Untuk cinta produk indonesia, banyak kerajinan, tenun, batik, dan lain-lain yang bisa dipadukan," kata Hanifah.

Hanifah menjelaskan, kegiatan ini merupakan gerakan untuk mengangkat budaya dan kearifan lokal di bidang busana dan masakan yang berasal dari semua provinsi di Indonesia, kecuali Papua Barat.

Pihaknya ingin membangkitkan semangat nasionalisme, semangat kebersamaan, serta semangat untuk merasakan adanya kebhinekaan dari segi rasa dan selera.

"Semangat Kartini tetap membara di dada perempuan lndonesia sebagai motivasi untuk berkarya dalam mengeluarkan ide-ide kreatif di bidang busana dan masakan, karena cinta terhadap produk lndonesia," katanya.