Politikus PPP Bantah Pelemparan Bom Molotov Terkait Dualisme Partai
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku berduka atas kejadian pelemparan bom molotov di Yogyakarta.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berduka atas kejadian pelemparan bom molotov di Yogyakarta.
Pelemparan bom molotov itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu lainnya luka parah.
"Kita berharap kejadian itu harus diusut tuntas oleh polisi agar tidak terjadi tawuran antar kelompok," kata Juru Bicara Fraksi PPP Arsul Sani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Arsul membantah bila hal tersebut terkait dengan dualisme kepengurusan PPP.
Ia meminta seluruh kader tidak bersikap fanatik terhadap kelompok tertentu.
"Siapapun kelompoknya.Jadi jangan terprovokasi perilaku ucapan, keterangan dari media dari elit-elit tertentu yang justru semangatnya itu bukan mempersempit perbedaan, ini malah ingin terus berselisih," kata Anggota Komisi III DPR iti.
Arsul pun meminta warga PPP tidak terprovokasi dengan pernyataan elit partai yang melihat persoalan tersebut dari kacamata kuda.
Sebelumnya, PPP dengan Ketua Umum Djan Faridz menggelar Tabliq Akbar di Yogyakarta, Minggu (17/4/2016).
Acara yang digelar presidium Forum Komunikasi Laskar Partai Persatuan Pembangunan Yogyakarta ini diwarnai insiden pelemparan bom molotov. Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan satu lainnya luka parah.
Awalnya, puluhan ribu massa memenuhi lapangan Dengung Sleman dan ruas-ruas jalan di Yogyakarta.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum PPP Djan Faridz dan Ketua DPW PPP Yogyakarta Syukri Fadholi berlangsung gegap gempita.
Setelah berakhirnya acara, seorang oknum ditengarai memang sengaja mengacaukan acara melempar bom molotov kepada iring-iringan laskar yang menuju pulang.
Bom molotov tersebut menyebabkan korban seorang meninggal Dunia dan seorang luka berat.
Bagi korban luka berat saat ini di bawa ke RSUD Sardjito Yogyakarta. Korban mengalami luka bakar di punggung.
Menanggapi hal ini, Djan Faridz menyatakan kegeramanannya atas ulah oknum tidak bertanggung jawab dalam aksi tersebut.