Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abu Bakar Baasyir Suka Daging Kambing

Menurut mereka, Baasyir memang suka daging kambing.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Abu Bakar Baasyir Suka Daging Kambing
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Terdakwa kasus dugaan terorisme, Abu Bakar Baasyir, menjalani sidang dengan agenda pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2011). Pada sidang itu, majelis hakim menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Baasyir, lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yaitu seumur hidup. (Terdakwa kasus dugaan terorisme, Abu Bakar Baasyir, menjalani sidang dengan agenda pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2011). Pada sidang itu, majelis hakim menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Baasyir, lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yaitu seumur hidup. (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNG SINDUR - Tanpa tangan kosong Abul Rochim Baasyir dan Abdul Rosyid Baasyir menemui ayahnya, Abu Bakar Baasyir, Lapas Gunung Sindur.

"Tadi kami membawakan pesanan makanan dari Ibu yaitu kerupuk kulit dan buah-buahan," ujar Abdul Rosyid kepada TribunnewsBogor.com, Senin (18/4/2016).

Menurut mereka, Baasyir memang suka daging kambing.

"Kalau beliau makanan kesukaannya daging kambing, tapi hari ini kami tidak membawakan itu, hanya membawa pesanan ibu saja," sambung dia.

Tak hanya itu, Baasyir berpesan minta dibawakan buku dan kitabnya jika mereka kembali datang menjenguknya di Lapas Gunung Sindur.

Sayang, anak Baasyir bersama tim relawan Mer-C dan kuasa hukum hanya bisa bertemu terpidana kasus terorisme itu dari balik ruangan kaca Lapas Gunung Sindur.

Berita Rekomendasi

Rombongan hanya diberikan waktu 30 menit untuk bisa berkomunikasi menggunkan pengeras suara yang berada di dalam ruangan.

Mereka datang hanya bisa bertatap wajah yang terhalang kaca tanpa ada kesempatan bersalaman maupun memeluk sang ayah yang kini mendekam di dalam sel tahanan.

Abdul mengaku kecewa lantaran hanya diperbolehkan untuk bertemu ayahnya dari balik kaca saat bertemu Baasyir.

 Tadi cuma mengobrol saja menggunkan alat komunikasi speaker yang ada di ruangan itu. Kalau bersalaman belum boleh apalagi sampai memeluknya," ujar dia.

Ia terakhir bertemu ayahnya pada Rabu (13/4/2016) ketika Baasyir masih berada di Lapas Pasir Putih, Nusa Kambangan, Cilacap, sebelum dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur Bogor pada Sabtu (16/4/2016).

"Alhamdulillah kondisi beliau baik-baik saja dan berpesan agar keluarga sabar dengan keadaan ini," sambung Abdul.

Dia berharap, keluarga tidak dibatasi untuk bertemu Baasyir. "Kami akan ajukan melalui tim pengacara agar bisa bertemu tanpa dibatasi oleh dinding kaca," pinta Abdul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas