Puisi Denny JA Khusus di Hari Kartini
Hari kartini yang jatuh hari ini, 21 April 2016 diperingati dengan beragam cara.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari kartini yang jatuh hari ini, 21 April 2016 diperingati dengan beragam cara.
Aktivis "Indonesia Tanpa Diskriminasi", Denny JA memperingatinya dengan membuat puisi.
"Saya mengangkat isu Kartini yang selama ini jarang dibicarakan namun penting. Yaitu selaku pejuang wanita, Kartini justru mengalah ikut poligami, menjadi istri keempat bupati Rembang," kata Denny dalam keterangan tertulisnya.
Mengapa Kartini tidak melawan, menolak poligami? Dengan menerima poligami, tidakkah ini mengganggu perjuangannya atas emansipasi wanita?
Denny JA menuliskan puisinya dengan cara unik, dalam gaya magic realism.
Yaitu sebuah gaya puisi yang surealisme, yang mencampurkan realitas dengan sebuah imajinasi yang sulit terjadi di alam nyata.
Puisi Denny JA berkisah soal surat menyurat aktivis feminis yang hidup di tahun 2016 dengan RA Kartini yang hidup seabad sebelumnya. Berikut puisi Denny JA:
RA Kartini dan Poligami
Denny JA
"Benarkah surat ini dari masa depan?"
RA Kartini gemetar ditahan
Dicermatinya tanggal surat itu dengan keras
April 2016
Diliriknya lagi almanak di kamarnya
Hari itu 21 April 1902
Hari ultahnya yang ke dua puluh tiga
"Mungkinkah itu?
Seseorang dari abad 21
mengirimkan surat padaku?"
Kertas surat disentuhnya
Kotak yang muncul tiba tiba di beranda dielusnya
Semua dari bahan yang tiada di zamannya
Ini bukan karya di eranya
Tergesa, surat ia baca:
"RA Kartini yang terhormat
dari masa depan ini surat"