Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ruhut Sitompul Bela Densus 88

Ia mengecam sejumlah organisasi yang mendatangi Komisi III DPR mempertanyakan tewasnya Siyono oleh Densus 88.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ruhut Sitompul Bela Densus 88
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Ruhut Sitompul 

"Penanganan kasus yang saat ini menarik perhatian publik, terorisme dan human trafficking dan berbagai kejahatan yang acapkali muncul, baik tindak pidana umum maupun khusus," ujarnya.

Polisi Kehilangan Info Penting
Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menjelaskan kronologis meninggalnya terduga teroris Siyono saat rapat dengan Komisi III DPR.

Kejadian itu bermula saat Densus 88 Antiteror melakukan penangkapan terhadap Siyono alias Afif alias Asri, Selasa (8/3/2016) sekitar Pukul 18.00 WIB.

Siyono merupakan Qoid Toliah atau Panglima Askari. Badrodin menuturkan tim melakukan pengembangan dengan membawa Siyono ke Terminal Besa, Selogiri, Wonogiri pada Kamis 10 Maret 2016 sekitar pukul 08.30 WIB.

"Dalam keadaan tidak terborgol untuk mencari atas nama Tomi Giri. Karena Siyono berdasarkan keterangan diberikan dua pucuk senjata api oleh Awang alias Cen Lung. Tidak diborgol TSK dengan pendekatan supaya kooperatif," kata Badrodin.

Kemudian sekitar pukul 12.30 WIB pada saat melintas di jalan antara Kota Klaten dan Prambanan, kata Badrodin, Siyono melakukan penyerangan terhadap petugas, karena petugas yang melakukan pengawalan hanya satu orang.

Satu orang yang menjaga kemudian satu orang bertugas sebagai sopir.

Berita Rekomendasi

"Perkelahian tidak dapat dihindari, tersangka terus melakukan penyerangan dengan menyikut menendang bahkan mencoba merampas senjata apinya," kata Kapolri.

"Bahkan tendangannya sempat mengenai kepala bagian kiri belakang pengemudi kendaraan sehingga membuat kendaraan oleng ke kanan dan sempat menabrak pembatas jalan. Namun pengemudi berhasil mempertahankan kendaraan dalam keadaan stabil dan tetap meneruskan perjalanannya," kata Jenderal Bintang Empat itu.

Badrodin mengungkapkan situasi sekeliling tidak memungkinkan untuk menepi. Akhirnya petugas pengawal berhasil melumpuhkan Siyono dan menguasai situasi kondisi. Siyono sudah dalam keadaan terduduk lemas.

Siyono kemudian dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY.

"Dan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter IGD, Dokter Dewi, yang bersangkutan dinyatakan sudah meninggal dunia," ujarnya.

Badrodin juga menjelaskan hasil pemeriksaan luar jenazah yang dilakukan berdasarkan permintaan tertulis dari penyidik Densus 88 ditemukan adanya luka memar pada kepala sisi kanan belakang dan didapatkan pendarahan di bawah selaput otak bagian belakang kanan.

Kemudian juga ditemukan fraktur tulang iga kelima kanan depan dan keseluruhan diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas