Ical Ingatkan Negara Peserta ICAPP Sedang Hadapi Persoalan Serius
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menilai acara International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) merupakan momentum tepat.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menilai acara International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) merupakan momentum tepat.
Menurutnya, saat ini negara-negara peserta ICAPP sedang menghadapi persoalan serius.
"Ini dibutuhkan jawaban yang cerdas dan setiap negara butuh jawaban yang tegas untuk meningkatkan kualitas rakyat. Ini yang kita janjikan setiap pemilu yaitu sebagai mandat yang dapat mensejahterakan rakyat dan mengawasi pemerintahan," kata Aburizal atau Ical saat pidato pembukaan ICAPP di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Ical menuturkan upaya meningkatkan kualitas rakyat mengalami kendala dari menurunnya komoditas dan adanya inflasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi.
Selain itu terdapat masalah infrastruktur yang memperlambat usaha partai politik dalam mengurangi kemiskinan.
""Ini dibutuhkan jawaban yang cerdas dan setiap negara butuh jawaban yang tegas untuk meningkatkan kualitas rakyat."
"Ini yang kita janjikan setiap pemilu yaitu sebagai mandat yang dapat mensejahterakan rakyat dan mengawasi pemerintahan," kata Aburizal atau Ical saat pidato pembukaan ICAPP di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Selain itu, Ical mengatakan situasi keamanan internasional khususnya kawasan dengan ancaman terorisme mengurangi kerjasama dan keamanan yang sangat dibutuhkan negara-negara untuk membangun ekonomi.
Ical mengingatkan partai politik adalah untuk membangun ekonomi yang berkualitas dan berkeadilan dengan terus memberantas korupasi untuk kebaikan rakyat.
"Kita juga harus mendorong, mendukung dan mengawasi pemerintah untuk bisa jawab berbagai tantangan ekonomi sosial dan keamanan hubungan internasional."
"Tugas itu bisa dilakukan sebaiknya apabila parpol terus introspeksi dan mau mengakui kelemahan dan kesalahan kita dalam menjalankan rekruitmen serta memperjuangkan asprirasi dan kepentingan rakyat," ungkapnya.