Masjid At Tin Belum Gelar Doa Bersama Mengenang 20 Tahun Meninggalnya Ibu Tien Soeharto
Hari Kamis (28 April 2016) ini tepat 20 tahun meninggalnya Ibu Siti Hartinah atau Tien Soeharto.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Kamis (28 April 2016) ini tepat 20 tahun meninggalnya Ibu Siti Hartinah atau Tien Soeharto.
Tribunnews.com coba menelisik bangunan-bangunan yang terkait dengan Ibu Tien sewaktu masih menjadi Ibu Negara dulu.
Masjid At Tin di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang mulai dibangun April 1997 ini terwujud untuk mengenang jasa-jasa Ibu Tien Soeharto.
Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 70 ribu M2 ini diresmikan tahun 22 November 1999 atau setahun setelah HM Soeharto jatuh dari kekuasaan yang 32 digengamnya.
Kini Masjid yang diambil dari Surah itu adalah At-Tin yang berati buah yang sangat manis, lezat, dan penuh gizi, hampir tiap hari tak pernah sepi.
Setiap kumandang Salat Subuh, Dhuhur, Azhar, Magrib dan Isya, hampir tak pernah ketinggalan dilakukan salat berjamaah.
Namun jelang peringatan 20 tahun meninggalnya Ibu Tien, Masjid At Tin belum berencana menggelar acara khusus untuk Bu Tien.
"Sampai sekarang tidak ada pemberitahuan akan ada acara atau semacam menggelar doa bersama untuk tanggal 28 April, tapi biasanya kalau ada acara, anak-anaknya pasti langsung menghubungi ke sini," ujar Sekretariat Masjid At-Tin, Ridwan saat ditemui Tribunnews.com pada Senin (25/4/2016).
Hal itu juga disampaikan oleh Kepala Sekretariat, Jahrudin, Menurutnya, hingga kini tidak ada agenda acara untuk mengenang wafatnya Ibu Tien yang digelar di Masjid nan megah di kawasan Jakarta Timur ini.
"Belum ada agenda apa-apa untuk tanggal 28 April. Tapi biasanya justru ulang tahun Pak Harto yang biasanya ada acara syukuran, ya seperti ada tumpengan juga," ujar Jahrudin.
Pesan Bu Tien
Masjid Agung At-Tin yang terletak di Jalan Raya Taman Mini, Jakarta Timur, merupakan bangunan peninggalan keluarga Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.
Meski nama At-Tin bukan berasal dari mendiang sang istri tercinta, Tien Soeharto, namun pembangunan Masjid ini atas dasar inisiasi anak-anaknya.
Mereka teringat pesan Ibu Tien saat pergi ke Mekkah ingin mendirikan masjid di Indonesia.
"Pada saat mereka ke Mekkah, ibu Tien berkeinginan membangun masjid yang besar. Nah, setelah beliau wafat, diwujudkanlah pembangunan Masjid ini, atas kecintaan anak-anak kepada orantuanya," ujar Kepala Sekretariat Masjid At-Tin, Jahrudin.
Setelah Ibu Tien meninggal dunia, anak-anaknya membentuk Yayasan Ibu Tien dan mendirikan masjid di dekat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang kemudian dinamakan At-Tin.
Penamaan Masjid At-Tin melukiskan peran utama yang diembannya yakni memelihara dan mengaktualkan fitrah kesucian yang melekat pada jiwa manusia yang berasal dari kegiatan positif.
"Masjid At-Tin terinspirasi dari Surah At-Tin yang diharapkan juga bisa menjadi oase spiritual dan memberikan pencerahan intelektual."
"Nama sesuatu itu kan untuk menggambarkan sifat dan harapan yang terkandung atas kehadirannya, itulah mengapa At-Tin yang dipilih," jelas Jahrudin saat ditemui di kantornya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.